Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Turun, TPID Sumut Optimistis Inflasi 2017 di Bawah Nasional

Harga cabai merah di Sumatra Utara mulai menurun. Tim Pemantau Harga Bahan Pangan Sumut mencatat, pada pekan ini harga cabai merah mencapai rerata Rp26.000 hingga Rp30.000 per kg.
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Harga cabai merah di Sumatra Utara mulai menurun. Tim Pemantau Harga Bahan Pangan Sumut mencatat, pada pekan ini harga cabai merah mencapai rerata Rp26.000 hingga Rp30.000 per kg.

Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pangan Sumut Gunawan Benjamin menuturkan, penurunan harga cabai merah terjadi karena musim panen. Sebelumnya, harga cabai merah sempat menyentuh Rp60.000 per kg.

“Gejolak harga pangan pada bulan ini memang sudah mereda setelah selama 4 bulan bergejolak, terutama karena cabai merah. Penurunannya cukup signifikan memang. Tapi ada baiknya pemerintah mempersiapkan sejak dini untuk antisipasi gejolak berikutnya, karena peluangnya cukup besar. Pengelolaan sisi persediaan itu yang harus dilakukan,” jelas Gunawan, Rabu (18/1/2017).

Kendati demikian, harga komoditas pangan lainnya masih ada yang mengalami lonjakan, yakni daging ayam ras. Tercatat harganya mencapai Rp32.500 per kg, dari harga normal Rp28.000 per kg.

“Sejumlah penjual daging ayam mengaku mengalami kesulitan menjual. Pasokannya juga terbatas. Pembeli mengalihkan konsumsinya. Ini menjadi persoalan serius sekarang,” tambah Gunawan.

Kondisi harga bahan pangan pada awal tahun tersebut masih membuat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut optimistis laju inflasi pada tahun ini akan berada di bawah rerata nasional. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Difi A. Johansyah mengatakan secara historis, setelah mengalami inflasi cukup tinggi, Sumut akan mengalami deflasi.

Baseline-nya sudah tinggi, jadi potensi deflasinya cukup besar. Apalagi cabai merah sudah panen. Justru provinsi lain sekarang sedang mengalami lonjakan harga cabai. Pada Februari 2017 juga Batubara panen cabai,” ujar Difi.

Tak hanya itu, dia menilai Pemprov Sumut melalui Dinas Pertanian Sumut juga telah melakukan antisipasi lonjakan harga cabai merah pada tahun ini yakni ekstensifikasi lahan tanam.

“Pada tahun lalu, kami melihat Dinas Pertanian cukup fokus ke cabai merah ya. Mudah-mudahan hasilnya bisa terlihat sekarang. Tapi yang juga harus diperhitungkan adalah pengaruh penyesuaian tarif BBK, dan pencabutan subsidi tarif listrik,” pungkas Difi.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, laju inflasi tahunan pada 2016 mencapai 6,34%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper