Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Bisnis HTR, Menteri LHK Gandeng Koperasi Anugerah Bumi Hijau

Kementerian KLH akan menggandeng koperasi Anugerah Bumi Hijau dalam rangka menggenjot bisnis kehutanan tanaman
Ilustrasi hutan/istimewa
Ilustrasi hutan/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan menggandeng Koperasi Anugerah Bumi Hijau dalam rangka menggenjot bisnis hutan tanaman rakyat di luar Jawa.

Kedua pihak telah berkongsi dalam penanaman 232.647 pohon di hutan-hutan rakyat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 28 November 2016. Sebanyak 6.500 petani terlibat dalam kegiatan yang dilakukan bersama Presiden Joko Widodo tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan penanaman di Tuban tidak semata bertujuan untuk penghijauan tetapi juga bermotif bisnis. Pasalnya, pohon yang ditanaman yakni jati dan kaliandra dapat dipanen untuk kebutuhan industri olahan kayu dan biomassa.

Siti menjamin selama 2 tahun KLHK dan Koperasi Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) tetap mendampingi petani agar dapat mengelola hutan. Skema fasilitasi ini akan menjadi contoh untuk direplikasi di hutan tanaman rakyat (HTR) di luar Jawa.

“Koprabuh bisa men-drive koperasi lokal dengan membawa investasi. Karena di luar Jawa tidak hanya butuh difasilitasi tapi harus ada industri,” katanya di Jakarta, hari ini, Kamis (12/1/2017).

Siti menghitung-hitung bisnis HR di Jawa dapat memberi pemasukan Rp3,5 juta-Rp4,5 juta per bulan bagi petani. Sementara penggarap HTR bisa meraup pendapatan Rp8 juta-Rp11 juta jika memiliki mitra industri pengolahan sebagai pembeli.

Sebagaimana diketahui, HR dan HTR merupakan skema perhutanan sosial selain hutan desa, hutan kemasyarakatan, dan hutan adat yang secara keseluruhannya mendapat alokasi 12,7 juta hektare (ha). KLHK telah mengidentifikasi pembiayaan sebagai kendala utama dalam bisnis HTR karena menyangkut agunan, harga komoditas, lemahnya administrasi keuangan, masa tenggang yang cukup panjang, dan ketiadaan penjaminan resiko.

Selain itu, hambatan lainnya adalah areal hutan produksi yang dialokasikan terfragmentasi dalam luas skala kecil, keterbatasan infrastruktur, hingga kapasitas teknologi.

“Dengan dukungan finansial, diharapkan rakyat semakin produktif dan bisa sejahtera. Misalnya, jika kelompok tani pinggir hutan membentuk koperasi maka koperasi rakyat ini harus bisa berkelas korporasi,’’ kata Siti di tempat berbeda.

Sementara itu, penanaman 232.647 pohon di Tuban mendapatkan penghargaan dari Guinness World Records sebagai rekor dunia penanaman pohon dalam 1 jam di satu lokasi. Kegiatan itu dilakukan sebagai bagian Hari Menanam Pohon Nasional Indonesia.

Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho meyakini penanaman pohon tersebut akan menjadi gerakan massal penghijauan. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 24,3 juta ha lahan kritis baik di kawasan hutan maupun area penggunaan lain.

“Kita membutuhkan waktu puluhan sampai ratusan tahun untuk kembali hijau. Ini harus dilakukan agar kita tidak mengalami kekeringan pas kemarau dan tidak banjir saat musim hujan,” katanya di tempat yang sama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper