Bisnis.com, PALEMBANG -- Semburan api di sumur minyak ilegal belum berhasil dipadamkan meski telah memasuki hari ketiga usai terjadinya ledakan pada Rabu (11/1).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel, Kombes Pol Irawan David Syah, mengatakan pihaknya bersama warga hingga kini masih melakukan pemadaman secara tradisional dengan menyiramkan air dicampur deterjen.
Namun demikian, usaha itu tidak maksimal karena api berasal dari gas yang terkandung dalam perut bumi.
"Sampai sekarang api belum padam dan masih cukup tinggi, sepertinya sulit karena ada sumber gas," katanya, Jumat (13/1).
Dari keterangan warga, kata dia, sumur minyak yang berlokasi di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tersebut baru dibor sejak empat hari terakhir dan menghasilkan ratusan ton minyak mentah.
Di lokasi, masih banyak sumur lain yang lebih dulu ada dan menjadi sumber mata pencarian warga.
Hanya saja, peristiwa ledakan itu membuat penambang tak lagi beroperasi. Tumpukan drum dan mesin pengebor ditinggalkan pemiliknya.
Dia menambahkan, ledakan sumur minyak ilegal di Kabupaten Muba sudah sering terjadi. Namun, warga masih terus menambang karena hasilnya sangat menjanjikan.
"[Keberadaan] sumur minyak ilegal tidak boleh berjalan lagi. Harus ada solusinya," ujarnya.
Menurut dia, pemadaman dapat dilakukan dengan cepat jika Pertamina bisa menurunkan alat pemadaman yang canggih ke lokasi.
David mengemukakan pemadaman mesti dilakukan secepatnya karena bisa meluas ke sumur minyak di sekitarnya sehingga membahayakan masyarakat setempat.
"Caranya ya pakai alat canggih, cuma Pertamina yang punya. Ini lagi kami koordinasikan biar direspon Pertamina," ujarnya.
Diketahui, sebuah sumur minyak ilegal di Talang Sabah, Dusun III, Desa Tanjung Keputren, Kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, meledak. Akibatnya, puluhan penambang mengalami luka bakar ringan hingga cukup serius.
Peristiwa itu diduga akibat api puntung rokok dan percikan api akibat geseken mesin ke sumur minyak, Rabu (11/1) sore. Para korban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran ledakan sangat cepat dan keras.
Dari catatan kepolisian, terdapat 18 korban mengalami luka bakar cukup serius yang kini sedang dirawat di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, dan RSUD Lubuk Linggau.
Para korban adalah Suparman (25), Adam Fauzi (19), Emi Karmansyah (26), Kuswandi (41), Wigo (20), Deka Handika (17), Sulaiman (19), Fredi (21), Widodo Arianto (24), Usman (19), Taufik (37), Yonsak (30) dan Parihon (41).
Sedangkan puluhan korban yang hanya mengalami luka bakar ringan hanya mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat.