Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Anggap Realistis Keputusan Impor Garam Konsumsi

Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) berpendapat volume impor garam konsumsi yang disepakati 226.124 ton realistis jika melihat stok di dalam negeri yang sedikit awal tahun ini.
Petani garam/Ilustrasi
Petani garam/Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA -- Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) berpendapat volume impor garam konsumsi yang disepakati 226.124 ton realistis jika melihat stok di dalam negeri yang sedikit awal tahun ini. 
 
Ketua HMPG Muhammad Hasan mengatakan volume yang disepakati dalam rapat di Kantor Kemenko Maritim, Senin (9/1/2017), itu sesuai dengan kebutuhan 3-4 bulan ke depan dan tidak akan mengganggu produksi garam rakyat yang biasanya dimulai Juli.
 
"Kalau menurut kami, itu angka yang pas untuk kebutuhan garam konsumsi nasional kita 3-4 bulan ke depan. Angka itu tidak mencakup keseluruhan, hanya untuk kebutuhan rumah tangga karena stok garam kita masih ada bulan ini," katanya seusai rapat. 
 
Mengutip hasil survei Badan Pusat Statistik yang dipaparkan dalam rapat tersebut, Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Budiono menyebutkan stok garam konsumsi nasional saat ini sekitar 111.000 ton.
 
Dalam rapat itu, lanjut Hasan, pemerintah juga membuka kemungkinan menambah impor jika jatah 226.124 ton hingga April itu dinilai kurang.
 
Dia tidak mempersoalkan tambahan impor sepanjang dilakukan sebelum musim tanam garam. Menurutnya, pemerintah masih mempunyai waktu sebulan sebelum masa produksi tiba untuk mengevaluasi apakah impor garam perlu ditambah.
 
"Sebelum akhir April, tim monitoring dan evaluasi akan melakukan evaluasi apakah kebutuhan sudah dicukupi atau belum," kata Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper