Bisnis.com, MATARAM - Pemulihan wilayah Bima dan sekitarnya seusai diterjang banjir bandang pada akhir Desember lalu telah mencapai 90%.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB Muhammad Rum mengatakan priorotas pemulihan adalah perbaikan drainase kota, pembuatan normalisasi sungai, penguatan tebing sungai, serta reboisasasi soal hutan hulu sungai yang rusak.
"Persentase pemulihan sudah 90%. Saya pikir tiga sampai empat hari ke depan selesai, kita beharap tidak ada lagi penambahan perpanjangan tanggap darurat," ujar Rum saat ditemui media di kantor Pemerintah Provinsi NTB, Mataram, Selasa (10/1/2016).
Rum menambahkan ada dua kelurahan yang agak susah untuk dilakukan pemulihan. Kelurahan pertama adalah Kelurahan Dara karena posisinya lebih rendah sehingga lebih susah untuk dilakukan pembersihan. Selain itu Kelurahan Panaraga, karena alat berat untuk pembersihan agak sulit untuk masuk.
"Tanggap darurat tidak ada batasan anggaran, silakan saja digunakan nanti akan direimburse oleh BNPB. Anggaran sudah ada di negara on call Rp2 triliun," ujar Rum.
Berdasarkan hasil rapat tim penanganan banjir Kota Bima, masa tanggap darurat diperpanjang hingga 19 Januari 2017. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan untuk mempermudah kegiatan pembersihan serta penanganan permasalahan pengungsi.