Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Jokowi Widodo mengharapkan tambahan rute tol laut pada 2017 dapat segera menurunkan sejumlah harga barang di wilayah timur, salah satunya harga semen.
Sama halnya dengan harga BBM, Kepala Negara menginginkan harga semen di wilayah Timur dihargai sama dengan harga semen di Pulau Jawa.
Dia mengatakan rata-rata harga semen di Pulau Jawa hanya Rp70.000/sak tetapi di daerah puncak Papua, salah satunya di Wamena, harga semen dapat melambung menjadi Rp800.000/sak- Rp2,5 juta/sak.
"Kita masih punya pekerjaan rumah untuk harga semen agar harganya sama dengan pulau Jawa. Soalnya pada 2016 tol laut belum rampung. Nah, pada 2017 kita harapkan rutenya seramai dengan yang kita inginkan," katanya dalam pembukaan Peringatan HUT PDI-P ke 44, Selasa (10/1/2017).
Dalam ratas pekan lalu, pemerintah telah menyepakati penambahan trayek tol laut pada 2017 menjadi 13 trayek dari yang berjalan saat ini sebanyak enam trayek.
Dari jumlah itu, PT Pelni (Persero) tetap mengoperasikan enam trayek existing, empat trayek baru yang lintasannya sama dengan rute existing Pelni tetapi berada di ujung sehingga akan diberikan kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Adapun tiga trayek baru lainnya akan dikerjakan oleh swasta. "Dengan tambahan trayek, saya yakin akan turunkan harga, tidak hanya di Papua tapi juga di wilayah lainnya, seperti Maluku, NTT," kata Presiden.
Bulan lalu, pemerintah telah menetapkan BBM satu harga setelah disinyalir adanya ketimpangan harga yang mencolok antara Pulau Jawa dan Papua.
Sebelumnya, harga BBM untuk jenis Premium di Pulau Jawa mencapai Rp6.500/liter, tetapi di Papua bisa melonjak hingga Rp70.000/liter. Pada bulan tertentu, bahkan harga Premium dapat mencapai Rp100.000/liter.
"Tapi bulan lalu harga BBM di Papua sudah kita samakan dengan Jawa. Ini bukan hanya soal harga, tetapi ini untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden.