Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk memberikan tiga trayek baru angkutan tol laut kepada pihak swasta yang proses tendernya bakal dilakukan paling lambat pada akhir bulan ini.
Hasil rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (5/1/2017) menyepakati penambahan trayek tol laut pada 2017 menjadi 13 trayek dari yang berjalan saat ini sebanyak enam trayek.
Dari jumlah itu, PT Pelni (Persero) tetap mengoperasikan enam trayek eksisting, empat trayek baru yang lintasannya sama dengan rute eksisting Pelni, tetapi berada di ujung akan diberikan kepada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan tiga trayek baru akan dikerjakan oleh swasta.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penambahan dan penyesuaian trayek dimaksudkan untuk semakin mengefektifkan program tol laut, utamanya dalam menghemat waktu antar barang. Adapun, pemberian tiga trayek baru kepada swasta bertujuan untuk menghidupkan pelayaran dalam negeri dan meningkatkan persaingan.
Dia mengakui proses tender untuk swasta idealnya dilakukan pada akhir tahun lalu, sehingga ditargetkan harus sudah berlangsung pada bulan ini.
“Januari ini harus tender, dan sebaiknya yang mengoperasikan tiga trayek itu hanya tiga swasta, karena kalau satu trayek dipakai untuk dua perusahaan tidak ekonomis,” katanya usai ratas, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (5/1/2017).
Adapun, tiga trayek baru yang diberikan kepada swasta yaitu rute Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau Nias-Sinabang-Pulau Nias-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok, Tanjung Perak-Belang Belang- Sangatta-Pulau Sebatik-Tanjung Perak, dan Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak.
Sementara itu, dia mengatakan operasional penambahan trayek tol laut yang melibatkan dua BUMN transportasi itu akan menggunakan APBN 2017. Perihal pembagian dana subsidi (PSO) antara Pelni dan ASDP akan dikaji lebih lanjut.
“Kita hitung [pemberian subsidi] dulu tergantung dari jaraknya, muatannya dan segala macam. Tetap pakai anggaran 2017,” ujarnya.
Akhir tahun lalu, Kemenhub menyatakan hanya akan menambah lima trayek tambahan program tol laut menjadi 11 trayek pada 2017. Dalam pembicaraan itu, lima trayek baru tersebut awalnya akan diserahkan kepada swasta.
Seiring penambahan trayek, nilai subsidi tol laut dalam isian DIPA 2017 naik 73,52% menjadi RP380 miliar, dari sebelumnya hanya Rp218,99 miliar.
Dengan adanya penambahan tujuh trayek baru dari sebelumnya hanya lima yang direncanakan, belum diketahui pasti adakah usulan penambahan nilai subsidi untuk tol laut pada tahun ini dalam RAPBN 2017.