Bisnis.com, JAKARTA – Merespons informasi merebaknya wabah flu burung di China, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian akan memperketat pengawasan di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan informasi yang diterima Barantan dari Otoritas Kesehatan Pemerintah Republik Rakyat China, wabah flu burung tengah melanda Negeri Tembok Raksasa. China mencatat sudah 7 orang terjangkit, 2 orang meninggal dunia, dan puluhan ribu unggas telah dimusnahkan.
“Pada 2013, Kementerian Pertanian mengeluarkan Permentan Nomor 44 Tahun 2013 tetang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau produk segar unggas dari Negara Republik Rakyat Cina ke dalam Negara Republik Indonesia, sehingga dapat dipastikan tidak adanya unggas dan/atau produk unggas dapat masuk wilayah Indonesia,” ungkap keterangan resmi Barantan, Rabu (4/1/2016).
Pengawasan antararea atau pulau di wilayah Indonesia juga menjadi salah satu sasaran kebijakan Kementan guna mendorong sentra unggas di provinsi bebas flu burung menjadi sumber produk unggas yang dapat diekspor.
Perbaikan sarana dan fasilitas di seluruh pos lintas batas negara yang tengah digalakkan pemerintah di akhir 2016 juga menjadi pembuka peluang ekspor produk peternakan ke pelbagai negara tetangga antara lain Papua Nugini dan Timor Leste.
Barantan mencatat dalam 10 tahun terakhir, kasus flu burung di Tanah Air menunjukkan tren penurunan baik pada manusia maupun hewan. Pemerintah terus melakukan program-program pencegahan wabah tersebut sehingga tidak ditemukan lagi kasus baru pada perusahaan besar yang melakukan budidaya unggas.