Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah mengirimkan surat kepada sejumlah gubernur untuk meningkatkan kewaspadaan dini dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dalam surat tersebut, Siti menyampaikan hasil prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa kondisi iklim tahun ini berada pada kisaran normal. Namun, peluang terjadinya hujan dan curah hujan di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi sepanjang Januari-Juni 2017 rendah sehingga berpotensi karhutla.
Di samping itu, hasil analisis Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) memperlihatkan wilayah pantai timur Sumatra berpotensi menjadi kering. Provinsi Sumatra Utara dan Riau akan mulai memasuki musim kemarau pada pertengahan Januari-Februari sampai April 2017.
“Untuk itu saya meminta kepada gubernur untuk melakukan pengendalian karhutla dengan mengutamakan pencegahan sedini mungkin,” kata Siti lewat keterangan tertulis, Rabu (4/1/2016).
Siti juga meminta Pemerintah Provinsi Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah untuk siap-siap menetapkan status siaga darurat mengingat pola hujan yang kurang menguntungkan. Dengan demikian, pemprov dapat memberdayakan sumber daya yang tersedia pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada minggu ketiga Januari-Februari 2017.
Menteri Siti juga meminta agar kepala daerah membatasi pemberian izin membuka lahan dengan cara membakar skala kecil pada musim kemarau. Karena itu, pemprov didorong memberikan bantuan peralatan kepada masyarakat sehingga pembukaan lahan untuk pertanian dapat dilakukan secara mekanis.