Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gejolak Harga Merembet, Darmin: Tantangan Inflasi 2017 Lebih Berat

Pemerintah menilai tantangan pengelolaan inflasi pada tahun ini lebih berat ketimbang 2016.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) berdiskusi dengan Seskab Pramono Anung, seusai memaparkan paket kebijakan ekonomi ke-14, Jakarta, Kamis (10/11)./Antara-Yudhi Mahatma
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) berdiskusi dengan Seskab Pramono Anung, seusai memaparkan paket kebijakan ekonomi ke-14, Jakarta, Kamis (10/11)./Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menilai tantangan pengelolaan inflasi pada tahun ini lebih berat dibandingkan dengan 2016. Pasalnya, harga barang pangan diprediksi yang bergejolak pada tahun lalu merembet ke tahun ini dan diiringi oleh ketidakpastian penurunan kembali harga barang yang diatur pemerintah (administered prices).

“Tapi inflasi kita turun [tahun lalu] terutama karena administered prices rendah, bahkan dalam beberapa bulan negatif. Nah, justru tahun ini yang sedikit lebih berat karena sebenarnya tahun lalu itu pangan masih tetap bergejolak harganya, volatilitasnya masih belum turun,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/1/2017).

Adapun, Badan Pusat Statistik melansir inflasi pada bulan terakhir tahun lalu mencapai 0,42% sehingga inflasi untuk keseluruhan tahun 2016 menyentuh level yang cukup rendah, 3,02%. Secara tahunan, volatile food seperti cabai dan bawang merah masih menjadi momok dan determinan.

Dia menuturkan arah kebijakan pemerintah pada 2017 untuk administered prices seperti listrik dan BBM tengah dirumuskan dan memiliki kemungkinan cukup besar untuk bergerak, baik naik maupun turun. Kombinasi kedua hal ini, lanjutnya, membuat tekanan inflasi tahun ini lebih besar.

Namun, Menko Perekonomian menyatakan Pemerintah tetap optimistis inflasi masih berada dalam rentang target yang disepakati bersama oleh Bank Indonesia dan Parlemen yakni 3%-5%. Saat ini, tuturnya, pemerintah masih membahas mengenai opsi-opsi kebijakan pangan untuk pengendalian volatile food dan sejumlah administered prices.

“Sehingga, begitu digabung, kalau pun [inflasi tahun ini] lebih tinggi, ya tidak banyak-banyak dibanding tahun lalu. Tapi untuk sama dengan tahun lalu, berat. Kita akan berusaha supaya nggak keluar dari range yang disepakati pemerintah dan BI,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper