Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masalah TKA, Sektor Padat Karya Bisa Jadi Solusi

Pengamat ekonomi CORE Indonesia Muhammad Faisal menilai pemerintah perlu menggarap lebih serius sektor industri padat karya untuk meningkatan serapan tenaga kerja dalam negeri.
Ilustrasi kegiatan di sebuah pabrik tekstil di Jawa Tengah. Industri tekstil termasuk menyerap banyak tenaga kerja./Antara-R. Rekotomo
Ilustrasi kegiatan di sebuah pabrik tekstil di Jawa Tengah. Industri tekstil termasuk menyerap banyak tenaga kerja./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi CORE Indonesia, Muhammad Faisal, menilai pemerintah perlu menggarap lebih serius sektor industri padat karya untuk meningkatan serapan tenaga kerja dalam negeri.

Hal itu dapat dilakukan dengan negoisasi dengan para investor untuk berinvestasi pada sektor tersebut. “Sebagian besar investasi yang masuk masih berasal dari sektor padat modal,” kata Faisal kepada Bisnis.com di Jakarta pada Rabu (4/1/2016).

Dia menjelaskan hal tersebut membuat jumlah penggangguran masih tinggi karena banyak angkatan kerja yang tidak dapat diserap oleh industri padat modal.

Menurutnya, pemerintah perlu segera mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menarik investasi padat karya.

Lebih lanjut, menurutnya, peningkatan jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia akibat banyaknya investor asing yang membawa tenaga terampil untuk mengerjakan tahap awal proyek yang mereka investasikan.

Faisal mengungkapkan rasio serapan tenaga kerja terhadap investasi terus mengalami penurunan. Data terakhir pada 2015 yang dicatat oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan setiap Rp1 miliar investasi dapat menyerap 10 - 11 tenaga kerja.

Dia berharap dengan adanya lebih banyak investasi pada sektor padat karya akan menambah daya serap industri terhadap tenaga kerja dalam negeri. Dengan demikian, rasio perbandingan tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal dapat ditekan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper