Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Naikkan Target Lifting Minyak 2017

Pemerintah menaikkan target produksi siap jual atau lifting minyak pada 2017 dari 815.000 barel per hari pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi 825.000 bph atau naik 10.000 bph.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah menaikkan target produksi siap jual atau lifting minyak pada 2017 dari 815.000 barel per hari pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi 825.000 bph atau naik 10.000 bph.

Kepala Juru Bicara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Z Yunus mengatakan terdapat peluang penambahan produksi dari beberapa lapangan. Adapun, sesuai arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk menambah produksi minyak.

Berdasarkan data SKK Migas, beberapa kontraktor menaikkan lifting tahun depan yakni Chevron Pacific Indonesia (Blok Rokan) naik dari 228.908 bph menjadi 233.908 bph, PT Pertamina EP (Indonesia) naik dari 84.214 bph menjadi 86.214 bph, Total E&P Indonesie (Blok Mahakam) 52.852 bph naik menjadi 55.852 bph, ConocoPhillips (Blok B South Natuna) 17.400 bph naik menjadi 18.400 bph serta kontraktor lainnya naik dari 115.997 bph menjadi 117.997 bph.

Taslim optimistis target tersebut bisa dicapai karena terdapat upaya peningkatan produksi yang telah dilakukan pada tahun ini yang bisa menunjukkan hasil tahun depan. Sebagai contoh, dia menyebut PT Pertamina EP yang menggunakan pompa minyak elektrik (electric submersible pump/ESP) di beberapa lapangannya.

"Kami harapkan hasilnya sudah ada tahun depan," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/12).

Lebih lanjut, dia menyebut kontraktor lain tak mengalami perubahan target lifting seperti Exxon Mobil Cepu Limited di Blok Cepu yang ditarget berkontribusi sebesar 200.000 bph. Dengan target tersebut, katanya, dua hal utama yang harus diperhatikan yakni aspek keteknikan dan lingkungan. Dari aspek keteknikan, Taslim menyebut produksi maksimal menyebabkan air lebih cepat keluar dari permukaan tanah.

Sementara, dari aspek lingkungan, kontraktor perlu mendapat restu dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) karena penambahan produksi harus mempertimbangkan dampak lingkungan. Dengan demikian, izin analisis dampak lingkungan (Amdal) yang baru harus disetujui terlebih dahulu sebelum proses penambahan produksi dimulai (ramp up).

"Dari sisi keteknikan reservoir. kedua masalah lingkungan karena fasilitas produksinya dibangun kapasitas 180.000 bph bukan 200.000 bph, jadi dia (kontraktor) harus dapat approval dulu dari KLHK," katanya.

Sementara, kontraktor lainnya tak mengalami perubahan target lifting seperti PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java Limited (Blok ONWJ) 36.500 bph, CNOOC SES Limited (Blok South East Sumatera) 31.398 bph, Petronas Carigali Ketapang Limited (Blok Ketapang) 15.631 bph dan PetroChina International Jabung Limited (Blok Jabung) 14.400 bph. Sisanya, Chevron Indonesia Company (Blok East Kalimantan) 17.700 bph justru ditarget turun 2.000 bph menjadi 14.700 bph.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan pihaknya pernah memberikan pilihan kepada Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi untuk menambah lifting atau mengurangi pengembalian biaya operasi atau cost recovery.

Pilihan tersebut diberikan karena tren produksi minyak yang semakin turun ketika realisasi cost recovery semakin tinggi. Dalam kesempatan tersebut, ujar Jonan, Amien memilih untuk menambah lifting 10.000 bph daripada menekan cost recovery.

"Kami bikin sendiri [target] lifting-nya 825.000 bph," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper