Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Champion Pacific (IGAR) Incar Pertumbuhan Hingga 10%

Emiten produsen plastik untuk kemasan PT Champion Pacific Indonesia Tbk. optimistis meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih minimal 8% hingga 10% tahun depan, seiring prospek industri farmasi yang cerah
Pabrik tersebut utilisasi kapasitas produksinya diklaim Antonius sudah mencapai 95% dan 100%. /Bisnis.com
Pabrik tersebut utilisasi kapasitas produksinya diklaim Antonius sudah mencapai 95% dan 100%. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen plastik untuk kemasan PT Champion Pacific Indonesia Tbk. optimistis meraih pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba bersih minimal 8% hingga 10% tahun depan, seiring prospek industri farmasi yang cerah.

Antonius Muhartoyo, Direktur Utama Champion Pacific Indonesia, mengatakan pihaknya sangat berharap pada industri farmasi. Selama ini, perseroan bersandi saham IGAR tersebut mayoritas produknya diserap industri tersebut.

Mengutip laporan keuangan perseroan periode Januari--September 2016 pendapatan perseroan mencapai Rp605,38 miliar dengan kontribusi penjualan kemasan farmasi sekitar 85,5% atau setara Rp517,8 miliar. Jumlah kontribusi dari sektor farmasi tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada periode yang sama tahun lalu pendapatan perseroan mencapai Rp520,53 miliar dengan penjualan kemasan farmasi Rp409,73 miliar atau sekitar 78,7%. Dia menyebut, sebagian kecil produk perseroan diserap industri makanan kesehatan, susu anak-anak, kopi serta benih.

“Industri farmasi akan lebih baik perkiraan kami penjualan dan laba bisa naik 8% hingga 10% dan kami akan tetap fokus di kemasan farmasi karena pengalaman kami ada di sana,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (20/12/2016).

Menurutnya salah satu penopang di industri farmasi adalah program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang resmi dijalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Seperti diketahui, pemerintah pada 2019 menargetkan semua warga negara Indonesia mengikuti program tersebut.

Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui peningkatan anggaran belanja kesehatan menjadi 5% dari total APBN. Persentase tersebut tertinggi sejak 2012.

Adapun hingga tahun ini berakhir perseroan optimistis dapat membukukan penjualan bersih di kisaran Rp670 miliar dengan laba bersih sekitar Rp50 miliar. Laba perseroan hingga September lalu sudah mencapai Rp40,8 miliar.

Ditanyai terkait belanja modal, pada 2017 perseroan akan menganggarkan sekitar Rp17 miliar yang akan digunakan untuk perawatan berkala mesin produksi. Menurutnya, perseroan tidak menganggarkan dalam jumlah besar karena belum berencana memperbesar kapasitas produksi.

Adapun hingga akhir tahun ini perseroan mengeluarkan Rp11 miliar untuk belanja modal yang dialokasikan pada keperluan yang sama. Terkait perluasan usaha, dia menuturkan, pihaknya besar kemungkinan melakukan pembangunan pabrik baru ke depan serta melakukan ekspor.

Terlebih, kini saham mayoritas IGAR dimiliki dua perusahaan asal Jepang. Sebagai gambaran, pertengahan tahun lalu dua perusahaan Jepang yakni Mitsui and Co. Ltd. dan Fujimori Kogyo Co. mengakuisisi PT Kingsford Holdings yang memiliki 79,42% saham IGAR.

“Saya rasa investor dari Jepang tersebut pasti memiliki rencana pembangunan pabrik baru apa lagi utilisasinya sudah hampir penuh. Mereka pun pasti tidak hanya ingin menguasai pasar Indonesia, minimal Asia Tenggara atau Asia,” ujarnya.

Tapi Antonius masih enggan menyebut kapan pabrik tanyar ersebut akan dibangun ataupun rencana ekspor ke depan. Saat ini, perseroan memiliki dua pabrik yang berlokasi di Bekasi dan Ciputat. Keduanya, dikelola anak usaha IGAR yaitu PT Indogravure dan PT Avesta Continental Pack.

Pabrik tersebut utilisasi kapasitas produksinya diklaim Antonius sudah mencapai 95% dan 100%. Adapun untuk ekspor, saat ini pihaknya hanya memenuhi pesanan yang jumlahnya sangat kecil dan IGAR tidak secara langsung mencari pasar luar negeri. Pemesanan dari luar negeri tersebut diantaranya datang dari Nigeria dan Bangladesh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper