Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Falcon Pictures Rambah Usaha Penerbitan

Falcon Pictures lebih dikenal sebagai rumah produksi dengan film-film larisnya seperti Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1, My Stupid Boss, Comic 8: Casino Kings Part 2. Di penghujung tahun ini, Falcon merambah ke bisnis penerbitan dengan meresmikan Falcon Publishing.
Ilustrasi toko buku/istimewa
Ilustrasi toko buku/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Falcon Pictures lebih dikenal sebagai rumah produksi dengan film-film larisnya seperti Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1, My Stupid Boss, Comic 8: Casino Kings Part 2. Di penghujung tahun ini, Falcon merambah ke bisnis penerbitan dengan meresmikan Falcon Publishing.

Peresmian Falcon Publishing ditandai dengan peluncuran novel serial Blue Valley. Lima karya serial ini di antaranya Elegi Rinaldo karya Bernard Batubara, Lara Miya karya Erlin Natawiria, Senandika Prisma karya Aditia Yudis, Asa Ayuni karya Dyah Rinni, dan Melankolia Ninna karya Robin Wijaya. Serial ini akan tersedia di toko buku mulai 17 Desember.

"Hari ini adalah hari pertama Falcon Publishing hadir di ruang publik. Dulu. lebih dikenal sebagai rumah produksi. Saat ini hadir sebagai laboratorium naskah, partner bagi para penulis dan editor menghasilkan karya yang meyakinkan," editor in Chief Falcon Publishing Deden Ridwan, Kamis (15/12/2016).

Lima novel serial tersebut merupakan edisi perdana Falcon Publishing. Pada 2017, Falcon Publishing menggandeng sejumlah penulis papan atas untuk menerbitkan karya mereka.

Beberapa nama dan karya yang dibocorkan seperti penulis Abidah El Khalieqy tentang kisah romansa Yusuf-Zulaikha, Dini Fitria tentang kisah Perjalanan Cinta dengan setting India. Falcon Publishing juga menggandeng penulis karya best seller Ahmad Fuadi.

"Nantinya karya-karya yang diterbitkan Falcon Publishing kemungkinan besar akan diadaptasi dalam film," imbuhnya.

Deden mengatakan selama ini Falcon banyak memproduksi film yang diadaptasi dari novel dari penerbit luar. Dengan kehadiran penerbitan ini, nantinya film-film Falcon Pictures akan mengadaptasi dari novel yang diterbitkan sendiri.

"Ini adalah bisnis berbasis konten, hanya medianya yang berbeda. Jika Falcon Pictures mengandalkan kekuatan visual, maka Falcon Publishing mengandalkan kekuatan tema dan gaya penceritaan. Keduanya saling terkait," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper