Bisnis.com, TOKYO— Jepang dan Uni Eropa tengah mengadakan pembicaraan terakhirnya untuk meraih kesepakatan perdagangan bebas yang ditargetkan akan selesai akhir tahun ini.
Kesepakatan perdagangan ini diharapkan dapat diperoleh di akhir tahun, demi mengantisipasi kebijakan proteksi perdagangan Amerika Serikat (AS).
Seperti diketahui, salah satu kebijakan Presiden terpilih Donald Trump yang berencana menarik AS dari kerja sama Trans-Pacific Patnership (TPP), berpotensi mereduksi aktivitas ekspor Negeri Sakura di masa depan.
Untuk itu, Jepang berusaha mempercepat dan terus memperluas kerjasama bilateral maupun perdagangan kawasan selain TPP.
“Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, dia ingin mencapai kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa pada akhir tahun ini,” kata salah satu pejabat perdagangan Jepang yang enggan disebut namanya, Rabu (14/12/2016), seperti dikutip dari Reuters.
Dalam pembahasan tersebut, Jepang ingin mencari kesepakatan terkait pemangkasan bea masuk produk otomotif dari Jepang yang masuk ke Uni Eropa. Selain itu, Tokyo juga ingin memangkas sejumlah aturan yang dinilai mempersulit kerjasama bisnis kedua kawasan tersebut.
Harian bisnis Nikkei menyebutkan, Uni Eropa kemungkinan besar akan memangkas pajak atas suku cadang mobil yang diimpor dari Jepang sebesar 80%. Namun, Tokyo menginginkan nilai yang lebih besar.
Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom sendiri berencana mengunjungi Jepang dan bertemu pekan depan. Dia ingin bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida untuk memuluskan kerjasama bilateral tersebut.
