Bisnis.com, JAKARTA- Angka inflasi China lebih rendah dari kenaikan indeks harga produsen terjadi untuk pertama kalinya sejak 2011.
Inflasi November 2016 ke 2,3%, sementara indeks harga produsen China sebesar 3,3%.
"China telah memasuki siklus inflasi baru," kata Raymond Yeung, Kepala Ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd seperti dikutip Bloomberg, Jumat 99/12/2016).
Seperti diketahui indeks harga produsen China naik dengan kecepatan paling tinggi sejak Februari 2016.
Indeks harga produsen (producer price index/PPI) naik 3,3% pada November.
Indeks PPI mengalami angka negatif sejak Februari hingga Agustus 2016.
Harga produsen China naik tercepat lebih dari lima tahun pada November, didorong penguatan harga batu bara, baja dan bahan bangunan lain, seperti dikutip Reuters, Jumat (9/12/2016).
Harga produsen yang meningkat pesat tersebut, mengerek keuntungan bagi industri, sehingga memiliki dana untuk melunasi utang.
"Selama kenaikan tetap moderat, itu baik untuk menjaga keuntungan industri dan meningkatkan kemampuan untuk melunasi utang," kata Zhu Qibing, Kepala Analis Ekonomi Makro BOCI Internasional (China) Ltd seperti dikutip Bloomberg, Jumat (9/12/2016).
Inflasi China
November | +2,3% |
Oktober | +2,1% |
September | +1,9% |
Sumber: Bloomberg, 2016