Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INACA Prediksi Penumpang Domestik Tahun Ini Tumbuh 19%

Indonesia National Air Carriers Association memprediksi jumlah penumpang angkutan udara domestik tahun ini tumbuh 18%-19%, atau menembus sebanyak 81 juta penumpang.

Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia National Air Carriers Association memprediksi jumlah penumpang angkutan udara domestik tahun ini tumbuh 18%-19%, atau menembus sebanyak 81 juta penumpang.

Proyeksi itu mengacu dari statistik Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan jumlah penumpang angkutan udara sepanjang Januari-Oktober 2016 mencapai 66 juta orang, atau tumbuh 18% dari periode yang sama tahun lalu.

Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan lonjakan jumlah penumpang angkutan udara didorong dari sejumlah faktor antara lain pertumbuhan ekonomi, dan infrastruktur.

“Ini sesuai dengan proyeksi INACA di awal tahun ini, bahwa pertumbuhan penumpang bisa di atas 17% apabila didukung dengan perekonomian yang membaik, dan infrastruktur yang terus dibenahi,” katanya di Jakarta, Rabu (07/12).

Bayu menilai pembenahan infrastruktur transportasi udara yang dilakukan pemerintah selama ini cukup baik. Hal itu terlihat dengan dibukanya sejumlah rute baru oleh para maskapai, seiring dengan meningkatnya kapasitas bandara di pelosok daerah.

Dia menambahkan peningkatan kapasitas bandara itu membuat maskapai tidak lagi Jakarta sentris, atau harus transit terlebih dahulu di bandara pengumpul (hub), seperti Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng atau Bandara Juanda Surabaya.

“Jadi sebagian rute itu saat ini sudah banyak yang dipotong [nontransit]. Nah, kalau sebagian bandara kita terus didorong kapasitasnya, maka demand akan angkutan udara juga bakal lebih besar lagi ke depannya,” tuturnya.

Bayu menilai tren pertumbuhan penumpang angkutan udara yang tinggi sebenarnya menjadi tantangan bagi pemerintah dan pelaku industri, terutama dalam menjaga tingkat keamanan, keselamatan dan pelayanan tetap tinggi.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya untuk duduk bersama menyiapkan peta jalan (road map) yang lebih matang, sehingga permintaan jasa angkutan udara yang terus melonjak dapat diantisipasi.

“Jadi, kami harap road map peningkatan kapasitas infrastruktur transportasi udara itu dapat mengikuti tren pertumbuhan penumpang. Kalau ini miss, tingkat keamanan, keselamatan dan pelayanan bagi penumpang bisa terganggu,” ujarnya.

Selain infrastruktur udara, Bayu juga meminta agar angkutan udara dapat didukung dengan angkutan umum lainnya, misalnya dengan angkutan kereta api. Dia menilai koneksi antarmoda di bandara masih terbatas.

Sementara itu, Direktur Arista Indonesia Aviation Center Arista Atmadjati menuturkan masa depan industri penerbangan nasional memang sangat cerah. Bahkan, lanjutnya, pertumbuhan penumpang bakal menjadi tertinggi kedua di dunia, setelah China.

“Memang, pertumbuhan penumpang domestik tahun ini di luar dugaan. Sebelumnya, saya prediksi 12%. Mungkin, kalau sekarang, saya perkirakan paling top tumbuh sekitar 18%-19%,” katanya.

Arista menilai pemerintah selama ini cukup agresif mengembangkan bandara, terutama di pelosok daerah. Menurutnya, banyak bandara yang kini sudah bisa didarati pesawat berlorong tunggal, dari sebelumnya hanya pesawat sejenis ATR.

Hal itu juga yang menyebabkan rute yang dibuka maskapai sepanjang tahun ini tidak seperti biasanya. Saat ini, rute baru yang dibuka tidak lagi menuju bandara-bandara utama, misalnya Bengkulu-Medan, Bengkulu-Pekanbaru dan lain sebagainya.

“Saat ini, kombinasi rute tidak lagi mainstream, rute dari second city ke second city banyak dibuka. Ini terobosan yang cukup baik dalam meningkatkan trafik pergerakan pesawat, termasuk penumpang,” tuturnya.

Sekadar informasi, BPS mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik sepanjang 2015 mencapai 68,8 juta orang, naik 16,74%. Jumlah penumpang domestik terbesar tercatat di Bandara Soekarno Hatta, yakni 19,4 juta orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper