Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Pemakaian BBM Kapal Tangkap Tuna Turun

Balitbang KKP meneliti jejak karbon (carbon footprint) perikanan tuna, cakalang, tongkol (TCT) di area konvensi Western Central Pacific Fisheries Communities (WCPFC).
Seorang nelayan memanggul ikan tuna/Reuters-Tarmizy Harva
Seorang nelayan memanggul ikan tuna/Reuters-Tarmizy Harva

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KKP) meneliti jejak karbon (carbon footprint) perikanan tuna, cakalang, tongkol (TCT) di area konvensi Western Central Pacific Fisheries Communities (WCPFC).

Kegiatan itu dilanjutkan dengan penelitian sejenis di Samudera Hindia pada 2016, khususnya pada armada rawai tuna yang bersandar di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap.

Berdasarkan data dasar jejak karbon TCT longline di Samudra Hindia yang dihasilkan pada kurun 2011-2015, terjadi perubahan tren peningkatan jumlah trip dan penurunan lama hari layar dengan tren tenaga mesin induk yang konstan.

Hal itu berdampak pada peningkatan ton per trip atau catch per unit effort (CPUE), penurunan ton BBM per ton tangkapan (fuel used intensity), dan peningkatan energi yang digunakan (horse power x lama hari layar) yang ekuivalen dengan emisi CO2.

Pasalnya, peningkatan tren CPUE jauh lebih kecil dibandingkan tren peningkatan pemanfaatan energi (HP x hari layar), maka tren jejak karbon (ton CO2 per ton tangkapan) meningkat.

"Peningkatan tren jejak karbon semakin meningkat karena pengaruh fluktuasi porsi target tangkapan terhadap total tangkapan yang cukup signifikan. Secara ekonomi hal tersebut juga berpengaruh terhadap porsi belanja bahan bakar terhadap hasil penjualan hasil tangkapan," demikian isi siaran pers Balitbang KKP pada Kamis (1/12/2016).

Usaha termudah tanpa memerlukan investasi untuk memperbaiki kondisi tersebut dapat dilakukan melalui dua pendekatan.

Pertama, pendekatan operasional dilakukan dengan melakukan operasi yang terencana melalui pengaturan waktu dan kecepatan kapal serta penggunaan nakhoda yang berpengalaman. Kedua, pendekatan perawatan dapat dilakukan dengan perawatan terjadwal mesin induk dan mesin bantu serta pembersihan lambung kapal. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper