Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Ikan Tuna Bali Meningkat. Hingga September Capai US$ 64,24 Juta

Ekspor ikan tuna dalam bentuk segar dan beku dari Bali selama sembilan bulan periode Januari-September 2016 mencapai US$64,24 juta, meningkat 20,55% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya tercatat US$53,29 juta.
Ikan tuna/Antara-Ampelsa
Ikan tuna/Antara-Ampelsa

Bisnis.com, DENPASAR - Provinsi Bali mencatatkan peningkatan ekspor ikan tuna ke sejumlah negara.

Ekspor ikan tuna dalam bentuk segar dan beku dari Bali selama sembilan bulan periode Januari-September 2016 mencapai US$64,24 juta, meningkat 20,55% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya tercatat US$53,29 juta.

"Sedangkan dari segi volume pengapalan mata dagangan tersebut menurun 4,72% dari 9.297,9 ton pada sembilan bulan pertama 2015 menjadi hanya 8.859 ton pada periode sama tahun 2016," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar, Selasa (29/11/2016).

Ia mengatakan, ekspor ikan tuna dari segi volume menurun dan perolehan devisa meningkat itu menunjukkan ekspor ikan tuna hasil tangkapan nelayan dan perusahaan perikanan dihargai semakin mahal.

Ikan tuna memberikan kontribusi terbesar di antara sembilan jenis komoditas hasil perikanan dan kelautan Bali yang menembus pasaran luar negeri yakni 15,81% dari total ekspor daerah ini sebesar 406,31 juta dolar AS, meningkat 13,75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 357,199 juta dolar AS.

Khusus sektor perikanan dan kelautan yang terdiri atas sembilan jenis komoditas itu menghasilkan 157,85 juta dolar AS selama sembilan bulan pertama 2016, meningkat 79,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 87,75 juta dolar AS.

Made Suastika menambahkan, komoditas hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran luar negeri selain ikan tuna juga ikan kakap, ikan kerapu, ikan nener, ikan hias hidup dan jenis ikan lainnya.

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho dalam kesempatan terpisah menambahkan, ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas utama ekspor Pulau Dewata, di samping produk pakaian bukan rajutan, perhiasan (permata), produk dari kayu dan perabot serta penerangan rumah.

Ikan dan udang yang dikapalkan dari Bali paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yang menyerap 26,88%, menyusul Jepang 18,81%, Tiongkok 16,41%, Australia 6,62% dan Singapura 1,13%.

Selain itu juga menembus pasaran Hongkong 7,64%, Belanda 0,95%, Thailand 0,18%, Jerman 1,56%, Taiwan 9,84% dan 9,99% sisanya menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper