Bisnis.com, JAKARTA – Data belanja rumah tangga Jepang turun untuk bulan kedelapan berturut-turut bersama dengan penjualan ritel, bahkan di saat tingkat pengangguran tetap berada di level terendah dalam dua dekade.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini (Selasa, 29/11/2016), tingkat belanja rumah tangga negara tersebut turun 0,4% pada Oktober dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Pada saat yang sama, penjualan ritel turun 0,1% dibanding setahun sebelumnya atau lebih kecil dari prediksi penurunan sebesar 1,6%.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-o-m), penjualan ritel naik 2,5%.
Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 3% pada Oktober, level terendah sejak 1995.
Penurunan pada belanja rumah tangga dan penjualan ritel telah menyempit sejak Agustus, mengindikasikan terangkatnya kesuraman di antara para konsumen.
Akan tetapi, bursa kerja yang mengetat belum menghasilkan penguatan upah yang signifikan.
“Bahkan ketika kondisi pekerjaan berlanjut membaik, perusahaan tetap enggan menaikkan upah yang meningkatkan biaya personalia mengingat potensi tingkat pertumbuhan Jepang terlihat meredup sementara prospek laba terlihat tidak terlalu cerah,” ujar Yuichi Kodama, Kepala Ekonom Meiji Yasuda Life Insurance Co.