Bisnis.com, MEDAN - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan Indonesia memiliki potensi menjadi negara utama maritim dunia, karena letak negeri itu yang sangat strategis.
"Beberapa program strategis kemaritiman jangka pendek yang sedang dilakukan saat ini, yakni meningkatkan konektivitas dengan membangun tol laut, dan kapasitas pelabuhan di Indonesia," kata dia dalam "Sharing Session" bertema "Implementasi Poros Maritim" bersama karyawan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Rabu (23/11/2016).
Selain itu program yang sedang dilakukan yakni menurunkan biaya logistik dengan meningkatkan efisiensi pelabuhan dan menciptakan harga BBM yang kompetitif, meningkatkan kapasitas sandar pelabuhan, mengembangkan alur pelayaran alternatif, menurunkan dwelling time, pengoptimalan, serta pembangunan dry port.
"Pembangunan ekonomi maritim adalah program utama pemerintah, perlu dukungan seluruh pemangku kepentingan untuk menyukseskan program ini, agar negara kita bisa menjadi negara maritim utama dunia, sekaligus semakin mendekatkan kita kepada cita-cita kemerdekaan, yaitu masyarakat yang adil dan makmur," ujar Purbaya.
Selain pembahasan tentang ekonomi maritim, sharing session ini juga diisi dengan materi tentang Implementasi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dari Perspektif Hukum yang dibawakan oleh Haghia Sophia Lubis, Anggota Pokja Monitoring Evaluasi, Satgas Percepatan Ekonomi.
"Ada lima pilar utama yang akan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu pembangunan kembali budaya maritim Indonesia, membangun kedaulatan pangan laut, mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim,serya membangun ketahanan maritim," jelas Haghia.
RI Dianggap Masih Berpotensi Jadi Negara Utama Maritim Dunia
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan Indonesia memiliki potensi menjadi negara utama maritim dunia, karena letak negeri itu yang sangat strategis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Tax Amnesty Jilid III, Dari Siapa dan Untuk Siapa?
2 jam yang lalu