Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT APEC 2016: Anggota Sepakat Tahan Diri Lakukan Devaluasi Kompetitif

negara anggota APEC berkomitmen menahan diri dari devaluasi kompetitif, menolak segala bentuk proteksionisme dan tidak menargetkan nilai tukar untuk tujuan kompetitif.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Lima, Peru, Minggu (20/11)./REUTERS-Mariana Bazo
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Lima, Peru, Minggu (20/11)./REUTERS-Mariana Bazo

Bisnis.com, LIMA—Negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik sepakat menggunakan seluruh alat kebijakan ekonomi, baik moneter, fiskal dan reformasi struktural demi memperkuat sisi permintaan dan penawaran yang memburuk.

Demikian pernyataan Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski dalam Deklarasi Pemimpin Negara Anggota APEC 2016, Minggu (20/11/2016) waktu setempat.

Terkait kebijakan moneter dan nilai tukar, dia menegaskan negara anggota APEC berkomitmen menahan diri dari devaluasi kompetitif, menolak segala bentuk proteksionisme dan tidak menargetkan nilai tukar untuk tujuan kompetitif.

“Kami tegaskan bahwa volatilitas berlebihan dan pergerakan yang tak terkendali dari nilai tukar mata uang,  dapat memberikan implikasi yang merugikan bagi stabilitas ekonomi dan keuangan,”ungkap Kuczynski.

Krisis ekonomi 2008 dianggap telah membuat pemulihan ekonomi yang lambat, pertumbuhan ekonomi yang rendah dan tidak merata. Tak hanya itu, kondisi sektor keuangan juga tidak stabil, harga komoditas rendah, meningkatnya ketimpangan ekonomi, tantangan lapangan kerja, dan pertumbuhan perdagangan global yang rendah.

Maka itu, negara anggota APEC menegaskan kembali peran penting dari saling memperkuat kebijakan untuk menunjang upaya mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper