Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR: Tak Perlu Khawatir Isu Rush Money

Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya isu rush money karena tidak ada alasan ekonomi untuk melakukan penarikan uang secara mendadak tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA--Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya isu rush money karena tidak ada alasan ekonomi untuk melakukan penarikan uang secara mendadak tersebut.

“Saya tidak percaya. Tidak perlu khawatir adanya rush money kalau bukan karena alasan ekonomi,” ujarnya ketika dihubungi, Senin (21/11/2016).

Misbakhun menilai ekonomi berjalan baik dan tidak ada satu hyal yang luar biasa yang perlu dikhawatirkan.

Menurutnya, kalau hanya bersifat sentimen pilitik, rush money biasanya tidak akan terjadi karena masyakarat maupun pelaku ekonomi memiliki rasionalitas untuk menarik uang mereka.

Rasionalitas itu, ujarnya, karena alasan ekonomi itu sendiri, bukan sentimen politik.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR lainnya, Sarmuji mengatakan bahwa isu rush money merupakan isu yang berusaha dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat negara semakin tidak kondusif.

Menurutnya tidak ada alasan untuk terjadi rush. Siapa yang mengisukan rush pasti bermaksud buruk. Mereka ingin memancing di air keruh, bahkan tidak menutup kemungkinan mereka memiliki motif politik, ujarnya.

"Isu rush money adalah teror terhadap ekonomi nasional. Mereka yang mengisukan adalah mereka yang menginginkan situasi negara memburuk," ujar politisi Partai Golkar tersebut.

Dia percaya munculnya isu rush money tersebut tidak terlepas dari momentum demo besar tanggal 4 November lalu. Dengan menghembuskan isu rush, sambung dia, mereka berharap ada eskalasi yang dipicu oleh memburuknya situasi ekonomi.

“Mereka sadar benar, gejolak politik tidak akan bisa membesar tanpa ada keterpurukan ekonomi,” ujarnya.

Untuk itu, dia meminta pihak apparat keamanan untuk segera menelusuri siapa yang menyebarkan isu rush dan menyelidiki motifnya. JIka tidak, mereka dengan mudah akan membuat isu baru dengan tujuan instabilitas," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper