Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Indonesia Dukung BBM Satu Harga

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, pihaknya mendukung program BBM satu Harga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P. Roeslani (tengah) melambaikan tangan./Antara-Novrian Arbi
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P. Roeslani (tengah) melambaikan tangan./Antara-Novrian Arbi

Bisnis.com, JAYAPURA -  Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, pihaknya mendukung program BBM satu Harga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Sebenarnya pembangunan perekonomian yang berkesinambungan dan merata adalah hak semua warga negara. Oleh sebab itu (program) BBM Satu Harga harus dilakukan di seluruh kawasan Republik Indonesia," ujarnya di Jayapura, Minggu (20/11/2016).

Dunia usaha (Kadin) sangat mendukung penuh karena hal itu juga salah satu masukan yang diberikan secara terus-menerus kepada pemerintah.

Ia memandang penerapan program tersebut akan mendorong pembangunan di kawasan tersebut. "Karena kalau semuanya mahal, bagaimana pembangunan bisa berjalan dengan baik, merata dan berkesinambungan," katanya.

"Kita sangat mengapresiasi pemerintah dengan program BBM Satu Harga di Papua, diharapkan ketimpangan pembangunan Indonesia bagian barat dengan timur akan semakin kecil," kata dia.

Rosan menilai subsidi Rp800 miliar yang dikeluarkan oleh Pertamina untuk Provinsi Papua sudah sangat wajar. Konsekuensinya hanya sebagian kecil dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan milik negara tersebut.

"Kalau saya melihatnya itu memang sudah tugas pemerintah, tidak bisa semua dilihat ini menguntungkan atau tidak," katanya.

Hal itu semua harus dilakukan dalam subsidi silang. "Dalam hal ini mungkin Pertamina untung di tempat lain, kemudian di kawasan lain belum menguntungkan," ujarnya.

Ditegaskannya penerapan program BBM Satu Harga harus dilihat secara keseluruhan bahwa penyediaan infrastruktur adalah tugas pemerintah dan harus dilakukan secara merata dan adil.

"Tidak masalah (subsidi bertambah), Pertamina masih untung besar karena di daerah lain infrastrukturnya sudah terbangun, kawasannya memang sudah besar, 'kan untung juga. Jadi harus subsidi silang," kata Rosan.

Tidak hanya BBM, dia juga menganggap program serupa harus diterapkan di bidang lainnya, seperti listrik, air dan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper