Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI SUMSEL: Pasokan Cabai dan Bawang dari Jawa Terhenti

Pasokan cabai merah dan bawang merah dari Jawa ke Sumatra Selatan terputus akibat cuaca buruk sehingga membuat harga kedua komoditas itu melonjak belakangan ini.
Cabai merah. /Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah. /Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Pasokan cabai merah dan bawang merah dari Jawa ke Sumatra Selatan terputus akibat cuaca buruk sehingga membuat harga kedua komoditas itu melonjak belakangan ini.

Terhentinya suplai pasokan tersebut berdasarkan pantauan dan pengawasan tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel.

Kepala Disperindag Sumsel Permana mengatakan pihaknya memang telah membuat tim yang telah bekerja selama tiga hari terakhir untuk memantau ketersediaan dan kondisi harga cabai maupun bawang.

“Dari hasil pemantauan tersebut ditemukan bahwa distribusi bawang dan cabai di Palembang yang selama ini berasal dari Pulau Jawa, terutama Brebes, sudah berhenti alias putus,” katanya, Selasa (15/11/2016).

Permana menjelaskan terhentinya pasokan itu akibat cuaca ekstrem yang terjadi di daerah penghasil sehingga distribusi menjadi terhambat.

Padahal, kata dia, suplai cabai dan bawang di Sumsel sangat bergantung pada pengiriman dari Jawa. Ketika distribusi terganggu maka langsung berdampak pada kenaikan harga.

Menurutnya, Sumsel belum mampu menghasilkan bawang dan cabai yang dapat memenuhi kebutuhan semua masyarakat Sumsel. Oleh karena itu, Disperindag Sumsel sudah berupaya mencari solusi untuk memecahkan kekosongan stok bawang dan cabai di Palembang.

“Kami sudah meminta untuk petani bawang dan cabai di Bengkulu menyuplai komoditasnya ke Sumsel. Sehingga ini menjadi solusi, Sumsel bisa kembali mendapat pasokan bawang dan cabai dari daerah lain,” katanya.

Disperindag berharap pasokan dari Bengkulu dapat membantu dalam menjaga dan memenuhi kebutuhan komoditas tersebut Sumsel.
“Harapannya distribusi dari Bengkulu itu mampu membuat harga di pasar kembali stabil meski jumlahnya tidak sebanyak dari Jawa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper