Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danai Investasi Lanskap, Asian Pulp & Paper Guyur US$10 Juta

Asian Pulp & Paper menggelontorkan dana senilai US$10 juta per tahun melalui Belantara Foundation untuk membiayai investasi lanskap yang ada di luar konsesi.
Deforestasi hutan/Ilustrasi-Antara
Deforestasi hutan/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, MARRAKESH, Maroko - Asian Pulp & Paper menggelontorkan dana senilai US$10 juta melalui Belantara Foundation untuk membiayai investasi lanskap yang ada di luar konsesi.

Investasi lanskap di luar konsesi merupakan salah satu investasi yang dikeluarkan perseroan kepada komunitas yang berada di luar konsesi tetapi ikut merambah wilayah konsesi.

Managing Director Sustainability & Stakeholder Engagement Asia Pulp & Paper Aida Greenbury mengatakan investasi ini dilakukan untuk memberikan solusi kepada komunitas di luar wilayah konsesi untuk menekan deforestasi dan degradasi hutan.

“Pendekatan ini dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di luar wilayah konsesi,” ujarnya di sela-sela COP 22, Selasa (8/11/2016).

Dia berpendapat pencegahan deforestasi tidak lagi hanya terbatas pada area konsesi yang dimiliki oleh perusahaan tetapi juga harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan seluruh stakeholders yang ada.

Karena itu, kerja sama antara pemilik konsesi, masyarakat, hingga pemerintah daerah diperlukan agar degradasi hutan tidak semakin parah.

Aida menyebutkan investasi yang dikeluarkan Asia Pulp & Paper pada komunitas di luar wilayah konsesi justru akan melindungi investasi yang sudah ditanamkan perseroan pada wilayah konsesi. “Justru dengan hubungan baik ini kami dapat saling bekerja sama,” katanya.

Selain investasi di luar wilayah konsesi, Asia Pulp & Paper juga menggelontorkan dana untuk investasi produksi dan investasi pada komunitas yang berada di dalam wilayah konsesi.

Untuk investasi produksi disesuaikan dengan rencana usaha sementara investasi pada komunitas dilakukan dalam integrated forestry & farming system (IFFS). “Untuk IFFS, kami berkomitmen menggelontorkan dana senilai US$10 juta hingga 2020 atau sekitar US$2 juta setiap tahun,” katanya.

Agroforestri merupakan sebuah sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman pertanian yang bertujuan meningkatkan kelestarian terhadap hutan dan juga meningkatkan ekonomi masyarakat.

CEO Belantara Foundation Agus Sari mengatakan ada tiga sektor investasi yang dapat disasar untuk mencegah deforestasi dan degradasi hutan, yakni komunitas, perusahaan dan area konservasi. Melalui pendekatan lanskap akan tercipta peluang dalam mengelola hubungan antar pemangku kepentingan guna mewujudkan sinergi positif dan mereduksi dampak negatifnya.

“Pendekatan lanskap ini membuka kesempatan dalam menyiapkan kerangka konservasi dan restorasi. Hal ini akan menumbuhkan paradigma bahwa hutan dan semua ekosistemnya justru lebih berharga untuk dikonservasi daripada dieksploitasi,” tuturnya.

Karena itu, pengelolaan lanskap yang baik akan menciptakan pertumbuhan yang selaras dengan pendapatan. Hal ini tentunya akan menarik bagi investor untuk membiayai aktivitas pengelolaan lanskap.

Agus menyebut ada sepuluh lanskap yang dikelola dalam yayasannya, dengan perincian dua berada di Pulau Kalimantan dan sisanya berada di Pulau Sumatra.

Dari lanskap itu, tercatat sudah ada tiga perusahaan yang menggunakan pendekatan lanskap dalam menekan deforestasi, salah satunya adalah Asia Pulp & Paper. "Perusahaan lain ada yang masih ragu untuk bergabung. Kami mencoba buktikan setahun dua tahun ke depan dan berikan hasilnya sebagai bukti," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper