Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menilai respons pasar global yang bergejolak usai terpilihya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump hanya berlangsung sementara.
Kendati demikian, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah terus menjaga fundamental ekonomi sambil tetap mencermati gejolak pasar.
“Hanya sekadar reaksi sesaat. Saya bilang bukan tidak ada dampaknya, tapi melewati ini dengan baik kalau fundamental kita jaga,” katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (9/11/2016).
Adapun, Darmin mengatakan pemerintah menunggu keputusan konkret dari Presiden AS terpilih terkait Trans-Pacific Partnership (TPP).
“Kita kan masih pada tahap mempelajari, kita belum memutuskan untuk masuk juga. Kita lihat pemerintah yang baru itu melakukan apa, diteruskan atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menyatakan akan terus memantau perkembangan pasar global yang saat ini kompak bergejolak.
“Ini kan [gejolak pasar] terjadi di semua tempat, mulai dari Afsel, Turki semua kena. Jadi mudah-mudahan akan ada adjustment beberapa hari ke depan,” ujarnya.
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (9/11/2016). Rupiah ditutup terdepresiasi 43 poin atau 0,33% ke level Rp13.127 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.052 – Rp13.259 per dolar AS.
Kompak, Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga ditutup melemah. IHSG ditutup turun 1,03% atau 56,36 poin ke posisi 5.414,03 setelah bergerak pada kisaran 5.345,13 – 5.491,70