Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Agustus 2016, Pengangguran di Sumut Berkurang

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat jumlah pengangguran di Sumut per Agustus 2016 menurun cukup besar yakni menjadi 372.000 orang dari Agustus 2015 429.000 orang.
Pencari kerja/Ilustrasi
Pencari kerja/Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mencatat jumlah pengangguran di Sumut per Agustus 2016 menurun cukup besar yakni menjadi 372.000 orang dari Agustus 2015 429.000 orang.

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sumut Ramlan menyebutkan, penurunan tersebut menyebabkan tingkat pengangguran terbuka mencapai 5,84% atau turun 0,87 poin dari posisi Agustus 2015 6,71%.

“Saat ini jumlah angkatan kerja di Sumut mencapai 6,36 juta orang, dibandingkan dengan Agustus 2015 6,39 juta orang. Untuk penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 mencapai 599.000 orang, atau naik 29.000 dari Agustus 2015 596.000 orang,” papar Ramlan, Senin (7/11/2016).

Lebih lanjut, dia merinci, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja yakni pertanian 44,5% atau meningkat 3,2% dari persentase penduduk yang bekerja di sektor pertanian pada Agustus 2015 41,3%.

Ramlan menilai peningkatan tenaga kerja pertanian perlu mendapat perhatian. Pasalnya sektor ini masih tradisional dengan produktivitas rendah. Adapun, sebagian penduduk yang bekerja di pertanian adalah pekerja keluarga yang membantu kepala keluarga.

Untuk sektor lainnya, dia mengatakan justru menurun seperti industri, perdagangan, rumah makan dan akomodasi, serta jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Penurunan di sektor perdagangan ini cukup besar dari 21,33% ke 19,23%.

"Kami duga ini karena menurunnya belanja pemerintah dan swasta pada pengadaan barang modal dan jasa akomodasi. Kan ada penghematan anggaran di semua sektor,” tambah Ramlan.

Berdasarkan jenisnya, pekerja informal di Sumut pada Agustus 2016 mencapai 2,4 juta orang atau 40,02%, dan sisanya 39,98% atau 3,59 juta orang pada sektor informal.

Berdasarkan jenjang pendidikan, SD ke bawah masih mendominasi yakni 1,92 juta orang atau 32,08%. Sementara itu, diploma paling sedikit yakni 163.000 orang atau 2,71%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper