Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Bisnis AMDK, Mayora Bangun Dua Pabrik Baru

PT Mayora Indah Tbk. bakal segera meresmikan dua pabrik air minum dalam kemasan dengan nilai investasi yang ditaksir sekitar Rp700 miliar per pabrik pada Desember 2016.
Ilustrasi air minum/Reuters-Lucy Nicholson
Ilustrasi air minum/Reuters-Lucy Nicholson

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mayora Indah Tbk. bakal segera meresmikan dua pabrik air minum dalam kemasan dengan nilai investasi yang ditaksir sekitar Rp700 miliar per pabrik pada Desember 2016.

Presiden Direktur PT Mayora Indah Tbk Andre Sukendra Atmadja menargetkan pangsa pasar yang naik 5 kali lipat untuk produk air minum dalam kemasan (AMDK) dari produksi merek dagang Le Minerale menjadi 30%-40%.

Adapun penambahan kapasitas juga sekitar lima kali lipat. Pabrik tersebut merupakan pabrik ke-23 dan ke-24.

"Ada penambahan pabrik di Jawa Barat, Cianjur dan Palembang untuk memproduksi Le Minerale. Sekarang produksi sekitar 1 juta karton per bulannya. Nilai investasinya sekitar Rp500 miliar - Rp700 miliar untuk satu pabriknya," ujarnya, Senin (7/11).

Dia mengatakan untuk saat ini aktivitas produksi AMDK dilakukan di Pasuruan, Sukabumi, dan Makassar dengan suplai yang masih sangat terbatas, bahkan dia mengklaim permintaan produknya jauh melebihi kemampuan suplai pabrik.

Dengan pasar yang besar, perusahaan optimistis dapat meraih keuntungan dari bisnis ini. Guna memperoleh bahan baku air mineral, perusahaan aktif mencari sumber air dan melakukan eksplorasi.

"Dengan pemain yang sudah banyak, marketing kami harus tepat guna. Kami eksplorasi terus untuk mencari sumber air yang tepat karena tidak sekedar air, tapi juga mengandung mineral, tentu dengan perizinan yang sudah kami lakukan semua," terangnya.

Dengan rencana perluasan bisnis yang akan terus dikembangkan perusahaan, Mayora menargetkan peningkatan pasar  ekspor menjadi 50%.

"Kami akan coba balance di 50% domestik dan ekspor. Sebetulnya tahun lalu sudah seimbang antara ekspor dan domestik , tapi tahun ini domestik berkembang sangat pesat sampai 30%, sedangkan pertumbuhan ekspor 15% jadi lokalnya menyusul," terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper