Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penumpang Angkutan Udara Tumbuh 7% Sepanjang September 2016

International Air Transport Association mengungkapkan jumlah permintaan jasa angkutan udara global sepanjang September 2016 tumbuh 7% dari periode yang sama tahun lalu.
Ilustrasi: Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta/Reuters-Darren Whiteside
Ilustrasi: Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA—International Air Transport Association mengungkapkan jumlah permintaan jasa angkutan udara global sepanjang September 2016 tumbuh 7% dari periode yang sama tahun lalu.

Laju permintaan jasa angkutan udara ini menjadi pertumbuhan tertinggi sejak tujuh bulan terakhir ini. Adapun, kapasitas angkutan udara tumbuh 6,6% dengan rata-rata tingkat keterisian (load factor) sebesar 81%.

Direktur Jenderal & CEO International Air Transport Association (IATA) Alexandre de Juniac mengatakan jumlah penumpang udara yang meningkat pada September menunjukkan bahwa serangan teror tidak berpengaruh terhadap permintaan.

“Pertumbuhan permintaan pada September cukup baik. Rebound dari Agustus menunjukkan daya tahan permintaan terhadap serangan teror. Meski begitu, kita tetap perlu waspada,” katanya dalam siaran pers, Minggu (6/11/2016).

Juniac menilai industri pernerbangan saat ini masih rentan terpengaruh berbagai faktor, seperti ketegangan geopolitik, agenda proteksionist dan fundamental ekonomi yang lemah. Meski demikian, kinerja industri penerbangan tahun ini dinilai cukup baik.

Untuk pasar internasional, IATA mencatat jumlah permintaan jasa angkutan udara pada September 2016 di seluruh regional naik 6,9%. Pertumbuhan tersebut lebih rendah ketimbang jumlah kapasitas yang meningkat 7,2%. Alhasil, load factor turun menjadi 80,4%.

Regional dengan pertumbuhan permintaan penumpang internasional tertinggi tercatat di Timur Tengah sebesar 11,5% dengan load factor sebesar 73,9%. Disusul, Asia Pasifik sebesar 8,6% dengan load factor sebesar 77,9%.

Sementara itu, Afrika mencatatkan pertumbuhan 8% dengan load factor 72%. Kemudian, Eropa mencatatkan kenaikan 5,2% dengan load factor 84,8%. Adapun, pertumbuhan Amerika Utara sebesar 3,3% dengan load factor 81,5%.

Pada saat bersamaan, pasar penumpang domestik tercatat tumbuh 7,2% didorong dengan melonjaknya permintaan jasa angkutan udara di India dan China hingga dua digit, yakni masing-masing sekitar 14% dan 23,6%.

Sejalan dengan kondisi tersebut, Juniac mengungkapkan IATA akan mengambil langkah besar guna memastikan industri penrebangan dapat tumbuh secara berkelanjutan, yakni mengurangi dampak lingkungan dari lalu lintas pergerakan pesawat.

“Negara-negara di dunia datang bersama-sama melalui ICAO [International Civil Aviation Organization] untuk menyetujui rencana mengurangi dampak lingkungan akibat arus pergerakan pesawat pada masa mendatang,” ujarnya.

Juniac menambahkan IATA akan memastikan bahwa teknologi, infrastruktur dan operasi penerbangan sipil akan lebih efisien, sehingga konektivitas penerbangan dunia akan berjalan lebih aman, handal, efisien dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper