Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Tarif Listrik Dorong Inflasi Oktober 2016 di DKI Jakarta

Sepanjang Oktober 2016, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,25%. n
Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta./Ilustrasi-Antara-M Agung Rajasa
Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta./Ilustrasi-Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang Oktober 2016, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,25%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan komoditas utama yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tarif listrik.

"Kontribusi tarif listrik cukup tinggi karena bulan lalu terjadi penyesuaian tarif dasar listrik [TDL]," katanya di Gedung BPS DKI, Selasa (1/11/2016).

Berdasarkan keterangan resmi dari PLN, Jumat (7/10), tarif listrik tegangan rendah (TR) menjadi Rp1.459,74 per kilowatt-hour (kWh). Adapun tarif listrik tegangan menengah menjadi Rp1.111,34 per kWh, dan tarif listrik tegangan tinggi menjadi Rp 994,8 per kWh.

Adapun tarif listrik di layanan khusus menjadi Rp 1.630,49 per kWh. Pelanggan PLN yang mengalami kenaikan tarif listrik adalah 12 golongan tarif  tenaga listrik yang mengikuti mekanisme tariff adjustment.

Golongan tersebut yaitu, R1 daya 1.300 volt-ampere (VA), R1 daya 2.200 VA, R2 daya 3.500 VA  - 5.500 VA,  R3 daya 6.600 VA ke atas, B2 daya 6.600 VA - 200 kVA,  B3 daya di atas 200 kVA, I3 daya di atas 200 kVA, serta I4 daya 30.000 kVA ke atas.

Selain tarif listrik, komoditas lain yang turut mendorong inflasi a.l. cabai merah, bahan bakar rumah tangga, kontrak rumah, sewa rumah, tarif kereta api, dan angkutan udara.  "Penyesuaian TDL ini domain pemerintah pusat. Pemprov DKI sendiri sebaiknya fokus di penanganan harga komoditas pangan serta sewa dan kontrak rumah," imbuhnya.

Pada Oktober 2016, dari 82 kota yang diteliti 48 kota mengalami inflasi. Kota dengan indeks inflasi tertinggi yakni Sibolga 1,32% sementara kota inflasi terendah Depok dan Manado 0,01%. "Jakarta menempati urutan 25 dari seluruh kota yang mengalami inflasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper