Bisnis.com, JAKARTA---Pelaku usaha mengharapkan pengelola terminal petikemas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok melakukan pengawasan melekat terhadap SDM yang menjadi operator langsung bongkar muat peti kemas di lapangan.
Ketua Forum Pengusaha Pengurusan Jasa Transportasi dan Kepabeanan (PPJK) M.Qadar Djafar mengatakan, pengawasan tersebut untuk menghindari terjadinya praktik kongkalikong atau pungutan liar (pungli) pada layanan jasa kepelabuhanan.
"Soal pengawasan itu harus dilakukan oleh manajemen di masing-masing terminal,"ujarnya kepada Bisnis, Senin (24-10-2016).
Dia mengatakan, saat ini kendati praktik pungli di pelabuhan Priok sudah bisa diminimalisir namun hendaknya pengawasan harus tetap dilakukan dengan menerapkan sistem layanan berbasis online.
Dikonfirmasi Bisnis, pengelola terminal peti kemas Mustika Alam Lestari (MAL) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mengklaim sudah tidak ada lagi pungutan liar (pungli) dalam operasional di terminal ekspor impor itu.
General Manager Terminal MAL, Paul Khrisnadi mengatakan pihaknya memastikan akan menindak tegas terhadap praktek pungli dalam kegiatan jada kepelabuhanan.
"Kalau ada karyawan kami yang menerima pungli kepada customer dalam layanan bongkar muat pasti kami pecat," ujarnya kepada Bisnis, Senin (24-10-2016).
Dia juga menyebutkan, untuk menghindari praktik pungli pada layanan jasa kepelabuhan di MAL sudah menerapkan sistem berbasis IT untuk mengontrol para petugasnya di lapangan.
"Kalau barang sudah keluar gate saya tidak mengetahui apa yang terjadi. Tetapi kalau masih di dalam terminal pasti bisa dideteksi jika ada pungli,"tuturnya.
Forwarder Priok Desak Manajemen Terminal Awasi Pungli
Pelaku usaha mengharapkan pengelola terminal petikemas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok melakukan pengawasan melekat terhadap SDM yang menjadi operator langsung bongkar muat peti kemas di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Rustam Agus
Konten Premium