Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT CKB Siap Ekspansi Pusat Logistik Berikat ke Sorong

Sejak diresmikan sebagai Pusat Logistik Berikat pada Maret lalu, PT Cipta Krida Bahari siap melakukan ekspansi ke Indonesia Bagian Timur dan merambah sebagai PLB multi komoditas.
Petugas keamanan berjaga di salah satu Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan Industri Krida Bahari, Cakung, Jakarta Utara, Kamis (10/3/2016)./Antara-Widodo S. Jusuf
Petugas keamanan berjaga di salah satu Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia di Kawasan Industri Krida Bahari, Cakung, Jakarta Utara, Kamis (10/3/2016)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA – Sejak diresmikan sebagai Pusat Logistik Berikat pada Maret lalu, PT Cipta Krida Bahari siap melakukan ekspansi ke Indonesia timur dan merambah sebagai PLB multikomoditas.

Direktur Utama PT Cipta Krida Bahari, Iman Sjafei menyatakan pihaknya akan membangun Pusat Logistik Berikat (PLB) baru di Surabaya, Jawa Timur, dan Sorong, Papua tahun depan. Adapun perluasan bisnis PLB ke luar Pulau Jawa merupakan wujud komitmen PT CKB untuk menjadikan Indonesia sebagai hub logistik Asia Pasifik.

“Kami baru saja membuka Pusat Logistik Berikat di Somber, Balikpapan. Selanjutnya di Surabaya dan Sorong tahun depan, rencananya di Sorong juga masih untuk industri migas,” tutur Iman di JIExpo Kemayoran, Kamis (20/10/2016).

Seperti halnya di Sorong, Iman menyebut PLB di Somber, Balikpapan juga masih diperuntukkan bagi industri minyak dan gas. Adapun agenda terdekat saat ini bagi PT CKB adalah mencari klien ataupun pengusaha dalam PLB (PDPLB) untuk bekerja sama mengisi PLB di Somber, Surabaya, dan juga nantinya yang ada di Sorong.

“Ya sekarang kami masih mencari siapa saja kliennya, atau PDPLB siapa. Karena menjadi klien, ataupun PDPLB sama saja, yang berbeda hanya masalah administrasinya saja dan prinsip kerja. Kami pokoknya mengatakan disinia da biaya storage dan biaya handling,” paparnya.

Dia mengakui PT CKB sudah merencanakan pembukaan PLB pada komoditas-komoditas industri lain. Misalnya PLB di Karawang, Jawa Barat akan diperuntukkan untuk penyimpanan suku cadang otomotif.

“Kita tidak investasi yang besar, karena kami sudah punya strategic partner, karena kami tugasnya manajemen warehouse, gudang, lahan dari partner. Jadi investasi kami untuk semua rencana PLB kami sekitar Rp20 miliar,” jelasnya.

Saat ini kapasitas PLB milik PT CKB yang berlokasi di Cakung, Jakarta Utara seluas 6 hektar, sementara PLB di Somber, Balikpapan sekitar 6000 meter persegi. Sementara untuk rencana pembangunan PLB di Sorong juga sekitar 6000 meter persegi.

Dia menyatakan untuk membangun PLB di berbagai lokasi di seluruh Indonesia, pihaknya sangat mempertimbangkan kesiapan infrastruktur di lokasi tersebut. Iman menilai, jika suatu daerah memiliki infrastruktur yang memadai, maka pihaknya akan lebih mudah untuk menggarap bisnis PLB.

Oleh sebab itu, dia mendorong pemerintah untuk gencar menjalankan pembangunan infrastruktur guna mewujudkan konektivitas agar menjadi stimulus bagi kelancaran bisnis PLB. “Kami akan memilih tentunya lokasi yang strategis yang infrastrukturnya bagus. Tujuannya supaya memperlancar pengiriman sehingga biaya yang dikeluarkan semakin efisien,” terang Iman.

Dia pun mengevaluasi kebijakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada industri logistik sektor pertambangan dan perminyakkan memang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini berimbas pada banyak perusahaan minyak dan gas, untungnya dengan penguatan bisnis batu bara,m CKB berharap bisa membuka peluang pengembangan bisnis logistik.

“Dengan bisnis batu bara yang kembali bergairah, boleh dikatakan memang ini bisa menjadi stimulus yang positif sampai tahun depan, karena terutama pemerintah punya banyak proyek infrastruktur, semoga ke depannya semakin lebih baik,” ujarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengakui sampai saat ini pemerintah belum berhasil menghasilkan mekanisme logistik yang bagus. Oleh sebab itu, dia menyatakan untuk mengoptimalisasi bisnis PLB dan menurunkan biaya logistik, pemerintah akan memastikan konektivitas kawasan industri dengan infrastruktur transportasi. Beberapa di antaranya adalah pembangunan pelabuhan dan bandar udara.

“Kami menerima masukan-masukkan dari pelaku usaha agar kami dengan Bea dan Cukai bisa melakukan perbaikan dalam pelayanan logistik ini,” kata Menhub.

Menhub Budi juga menjabarkan adanya kesenjangan akses di Indonesia Bagian Timur dengan Indonesia Bagian Barat. Beberapa langkah yang menjadi fokus Menhub Budi Karya adalah memperluas jaringan penerbangan agar tingkat kepadatan arus penumpang dan arus barang tidak hanya terjadi di Indonesia bagian Barat, tetapi bisa menyebar hingga ke Indonesia bagian Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper