Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI Dukung Kemudahan Berusaha di Indonesia

Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia siap mendukung upaya pemerintah dalam menjadikan DKI Jakarta sebagai proyek percontohan untuk kemudahan berusaha di tanah air.
Foto udara Lanskap gedung perkantoran dan apartemen (rumah susun vertikal) menggunakan Helikopter Super Puma NAS-332 milik Skuadron 45 TNI AU di salah satu sudut kota Jakarta, Kamis (18/6/15)./Antara
Foto udara Lanskap gedung perkantoran dan apartemen (rumah susun vertikal) menggunakan Helikopter Super Puma NAS-332 milik Skuadron 45 TNI AU di salah satu sudut kota Jakarta, Kamis (18/6/15)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia siap mendukung upaya pemerintah dalam menjadikan DKI Jakarta sebagai proyek percontohan untuk kemudahan berusaha di tanah air. Saat ini posisi Indonesia berada pada urutan 109 Versi Bank Dunia.

Angka tersebut masih jauh jika dibandingkan sejumlah negara jiran seperti Singaura yang berada di posisi pertama, Malaysia peringkat 18, dan Thailand peringkat 49. Untuk itu Presiden Joko Widodo menargetkan kemudahan berusaha di Indonesia dapat meningkat menjadi dua digit atau posisi 40. 

Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Eddy Hussy mengatakan sejauh ini tiga belas paket ekonomi yang dikeluarkan pemerintah telah mecerminkan usaha keras dalam memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Apalagi enam di antaranya menyangkut industri properti.

Eddy menilai dalam sejarah REI berdiri, baru pemerintahan periode ini yang tercatat memiliki fokus besar terhadap industri properti.

“Kami berikan apresiasi setinggi-tingginya, meski demikian pelaku usaha masih banyak yang menantikan aturan turunan dari sejumlah kebijakan agar segera bisa dilaksanakan,” katanya dalam pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) REI DKI Jakarta di J.S Luwansa Hotel, Selasa (18/10/2016).

Eddy menuturkan sejumlah perbaikan regulasi yang strategis untuk mendorong pertumbuhan sektor ini antara lain penyederhanaan perizinan untuk hunian di bawah 5 hektare. Namun, belum dikeluarkannya peraturan pemerintah atau PP membuat kebijakan tersebut belum dapat terlaksana di semua daerah.

Penyederhanaan perizinan, lanjut Eddy, nampaknya terus menjadi fokus pemerintah saat ini. Sebab, belum lama ini REI baru saja mendapat undangan kembali melakukan untuk pembahasan  penyederhanaan perizinan proyek di atas 5 hektare atau komersial.

Selain itu, Eddy menuturkan DKI Jakarta juga akan menjadi proyek percontohan untuk pengembangan produk dana investasi real estate atau DIRE di Indonesia. Sayangnya, pengembang juga masih menantikan insentif pajak PPh final 0,5% dan BPHTB 1%.

"Kami sudah melakukan roadshow hingga ke Singapura untuk melihat potensi DIRE di Indonesia, hasilnya banyak investor yang menunjukkan minatnya," ujar Eddy.

Eddy melihat dalam berbagai hal DKI Jakarta masij menjadi barometer untuk daerah lainnya. Untungnya saat ini DKI memiliki pemda yang giat mendukung kebijakan pusat.

Eddy menuturkan industri properti selain sebagai lokomotif yang dapat menggerakkan 174 gerbang industri lainnya, juga memiliki peluang dalam membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Dirinya mencontohkan jika satu rumah saja menggunakan tenaga kerja 10 orang maka dalam program strategis nasional sejuta rumah akan ada 10juta tenaga masyarakat yang bekerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper