Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak proyek bendungan ketiga segera ditandatangani setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mengumumkan PT Hutama Karya sebagai pemenang tender untuk proyek Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara.
Menurut LPSE, masa sanggah telah berakhir Senin (17/10/2016) untuk selanjutnya dilakukan penjadwalan penandatanganan kontrak hingga 28 Oktober 2016. Dalam tender tersebut, Hutama Karya mengajukan penawaran senilai Rp844 miliar.
HK bersaing ketat dengan PT Waskita Karya Tbk yang mengajukan penawaran senilai Rp855 miliar serta PT Brantas Abipraya yang mengajukan penawaran senilai Rp853 miliar. Selain ketiga BUMN tersebut juga tercatat 178 perusahaan lain baik swasta dan BUMN lain yang ikut serta dalam tender.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso menargetkan kontrak delapan bendungan tahun ini dapat dilakukan paling lambat bulan depan.
“Kami yakin tidak ada yang berlanjut ke 2017. Bendungan lain, Ciawi dan Sukamahi, juga sudah kami selesaikan kendala RTRW-nya,” katanya.
Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur nantinya berpotensi sebagai pengembangan potensi listrik 1,5 MW, potensi pariwisata, perikanan, konservasi air tanah dan sarana olahraga air.
Imam mengatakan pembangunan bendungan Ladongi tersebut akan dimulai akhir tahun ini secara multi-years yang akan dikerjakan mulai 2016 hingga 2020.
Menurut dia, Bendungan Ladongi akan mengairi lahan persawahan sekitar 1.390 hektare di Kolaka Timur, termasuk sebagian Kabupaten Konawe. Apalagi, Kolaka Timur ini merupakan salah satu daerah sentra produksi padi di Sultra.
Sementara itu kontrak bendungan pertama, Bendungan Kuwil yang berlokasi di Kawangkoan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, telah memasuki tahap pengerjaan konstruksi bangunan bendungan.