Bisnis.com, MATARAM - Penyediaan kebutuhan air minum dan sanitasi di Nusa Tenggara Barat khususnya di pulau Lombok menjadi salah satu tantangan pembangunan saat ini.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB Rosiady Husaenie Sayuti mengatakan terbatasnya akses terhadap sarana air minum dan sanitasi dasar yang layak berdampak terhadap tingkat kesehatan dan produktivitas masyarakat.
"Pemerintah memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam mengatasi tantangan tersebut. Kami juga sangat menghargai peran swasta dalam membantu pemerintah daerah," ujar Rosiady kepada media di Mataram, Kamis (13/10/2016).
Lebih lanjut Rosiady mengatakan, berdasarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, keseluruhan masyarakat harus memiliki akses terhadap air minum.
Sementara itu, target RPJMD Provinsi NTB 2013-2018 menyebut capaian layanan air minum untuk perkotaan sebesar 87,56% dan pedesaan sebesar 81,87%.
Untuk mencapai target RPJMN, pembangunan sarana air minum menjadi salah satu program prioritas dan juga salah satu program terobosan pemerintah provinsi NTB untuk pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) yang menyangkut pemenuhan kebutuhan air minum.