Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong ketahanan pangan nasional, salah satunya melalui program mina padi.
Keunggulan dari budi daya mina padi ini, di samping meningkatkan pendapatan petani juga mampu memberikan keuntungan dari segi penyediaan sumber bahan pokok utama pangan yaitu karbohidrat dari padi dan protein dari ikan.
“Budi daya minapadi merupakan konsep bisnis yang dikembangkan untuk menjawab tantangan sistem ekonomi dunia saat ini yang cenderung eksploitatif dan merusak lingkungan," kata DirekturJenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di Sleman, melalui siaran pers, Selasa (11/10/2016).
Dengan minapadi, lanjutnya, penggunaan pestisida dapat dihindari, penggunaan pupuk kimia berkurang signifikan, dan pendapatan lebih tinggi. Menurutnya, perikanan budi daya yang berkelanjutan dan berkeadilan mampu meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha, dalam hal ini petani.
Dia memberi contoh, budi daya minapadi di Dusun Cibuk Kidul, Desa Margoluwih, Kecamatan Sayegan, yang produksi padinya meningkat dari semula 7–8 ton per hektare menjadi 8–9 ton per ha. Ditambah dengan produksi ikan 3–5 ton per ha, hasil minapadi setara dengan tambahan penghasilan US$1.700 atau Rp22 juta per ha per musim tanam.
Percontohan budi daya minapadi pada 2015 yang dilakukan FAO bekerja sama dengan KKP di Sleman awalnya hanya 25 ha. Kemudian KKP juga mengalokasikan dana tugas pembantuan untuk Sleman untuk budidaya minapadi di lahan seluas 25 ha.
Setahun berikutnya, luas tanam sudah berkembang menjadi 102 ha karena masyarakat mengembangkan lahan budi daya minapadi seluas 52 ha secara swadaya. "Ini bukti percontohan yang dilakukan memberikan dampak positif bagi masyarakat," tutur Slamet.