Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dituntut mengembangkan buah lokal guna menahan arus derasnya impor dari luar negeri.
Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan, impor buah selalu membanjiri pasar domestic, karena pasokan dari lokal tidak berkualitas maupun kuantitasnya tidak mencukupi.
"Impor buah sebetulnya produksi belum mencukupi, buah impor pasti akan datang sepanjang akar masalahnya pengembangan tidak dilakukan pemerintah," ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/10/2016).
Menurutnya, komitmen Pemprov Jabar soal pengembangan terhadap buah di provinsi tersebut masih kurang. Mereka masih fokus terhadap swasembada pangan seperti padi, jagung, dan kedelai (Pajale). Padahal, sektor hortikultura pun sama pentingnya dengan pangan.
"Kelihatannya prioritas belum mengoptimalkan hortikultura. Begitupula dengan dunia usaha yang juga belum ambisius terhadap penyerapan buah lokal," katanya.
Oleh karenanya, ujar dia, pemerintah perlu punya keberpihakan terhadap pengembangan buah lokal salah satunya dengan penyediaan anggaran yang besar.
"Pointer untuk daya ungkit dari pemerintrah lewat keberpihakan politik anggaran terhadap pengembangan hortikultura terutama buah," katanya.
Di samping itu, kata dia, selama ini buah jeruk, anggur, dan apel terus masuk ke pasar dalam negeri. Padahal, Jabar bisa mengembangkan komoditas itu semua.