Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov: Sedikitnya 534 hektare Hutan di Jambi Kritis

Pemerintah Provinsi Jambi menyatakan sedikitnya 534.000 hektare lebih kawasan hutan di wilayah provinsi Jambi dinyatakan kritis yang dapat memicu terjadinya bencana alam.
Ilustrasi hutan/istimewa
Ilustrasi hutan/istimewa

Bisnis.com, JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi menyatakan sedikitnya 534.000 hektare lebih kawasan hutan di wilayah provinsi Jambi dinyatakan kritis yang dapat memicu terjadinya bencana alam.

Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan jika pemerintah tidak dilakukan langkah-langkah tepat dikhawatirkan luasan kawasan kritis ini akan terus bertambah.

"Kondisi lahan kritis ini memicu terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor dan kekeringan, " ujar Zumi Zola seusai membuka kuliah umum dan penanaman pohon sebagai implementasi MoU Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan beberapa perguruan tinggi di Jambi, Jumat (7/10/2016).

Menurutnya, meski kawasan hutan di Jambi masih cukup luas, namun diyakini tutupan hutan terus mengalami penurunan dari tahu ke tahun. Pemerintah, kata zumi, akan melakukan beberapa upaya. Salah satunya, lanjutnya, melalui rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).

"RHL dilakukan dalam rangka memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan. Sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung penyangga kehidupan tetap terjadi, " ujar dia.

Lebih spesifik lagi, ujarnya, tujuan rehabilitasi hutan dan lahan adalah untuk menurunkan degradasi hutan dan lahan, serta memulihkan lahan-lahan rusak atau lahan kritis agar dapat berfungsi sebagai media produksi dan media tata air.

Saat ini luas kawasan hutan Jambi cukup luas, yakni mencapai lebih kurang 2,098 juta hektare, atau lebih dari 40% dari total luasan wilayah daratan Provinsi Jambi.

"Untuk mengatasi permasalahan dan tantangan dalam rangka menjaga kelestarian kawasan hutan dan meluasnya lahan kritis, diperlukan langkah tepat dan komprehensif serta terintegrasi dengan melibatkan semua pihak, termasuk perguruan tinggi," ujar Zola.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kaspul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper