Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan legislatif meminta pemerintah untuk memperjelas dan menyusun peta jalan target swasembada sapi yang diharapkan tercapai pada 2026.
Pasalnya, pemangkasan anggaran dan pembukaan impor besar-besaran dinilai bertolak belakang dengan ambisi tersebut.
Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip menyampaikan dengan anggaran Ditjen Peternakan hanya Rp1,7 triliun, tidak mudah bagi Kementan untuk mengejar target swasembada. Untuk itu, diperlukan program strategis yang teat sasaran.
“Sekarang kan anggaran peternakan ini hanya Rp1,7 triliun. Bagaimana dengan program untuk memacu peternakan di daerah? Nyaris peternak di daerah ini tidak terurus. Kapan tercapai swasembadanya kalau potensi peternakan rakyat ini tidak diberdayakan?” ungkap I Made saat Raker dengan Kementerian Pertanian di Kompleks DPR RI, Rabu (5/10/2016).
Made menyampaikan sebenarnya program Sentra Peternakan Rakyat (SPR) yang digagas Dirjen Peternakan sebelumnya merupakan program yang prospektif. Dia mempertanyakan kelanjuta program tersebut di tahun depan.
Menurutnya, Kementan perlu memperjuangkan pemberdayaan melalui pemberian insentif modal kepada peternak. Dengan suntikan modal yang cukup, maka pemerintah dapat mengerek kesejahteraan peternak sekaligus menggairahkan perekonomian di perdesaan.
“Kalau programnya begini-begini saja, program-program itu tidak menukik ke bawah. Lalu kapan swasembadanya berhasil? Apalagi impornya tidak terkendali,” ungkap I Made.
