Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanaman Karet di 300 Ha Lahan Kritis Dioptimalkan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui instansi terkait tahun ini melakukan optimalisasi kebun karet di lahan kritis seluas 300 hektare, untuk empat kelompok petani kebun di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pekerja tengah menyadap karet./JIBI-Sunaryo Haryobayu
Pekerja tengah menyadap karet./JIBI-Sunaryo Haryobayu

Bisnis.com, SAMARINDA -  Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui instansi terkait tahun ini melakukan optimalisasi kebun karet di lahan kritis seluas 300 hektare, untuk empat kelompok petani kebun di Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Kegiatan ini selain untuk membantu petani kebun meningkatkan penghasilan, juga untuk memanfaatkan lahan tidur kritis yang selama ini tidak difungsikan, sehingga luas kebun karet kita bertambah," ucap Kabid Pengembangan Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Bambang Fajrul Fallah di Samarinda, Rabu (28/9/2016).

Menurutnya, tanaman perkebunan khususnya komoditi karet sangat prospektif dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di berbagai daerah di Kaltim. Meskipun di lahan yang kritis, namun masih menghasilkan getah bagus asal dilakukan perawatan.

"Pengembangan tanaman perkebunan tidak terlalu memerlukan lahan yang spesifik. Kami akan memacu pembangunan perkebunan di lahan kritis yang berada dalam kawasan budidaya non kehutanan (KBNK)," ujarnya.

Dalam pengembangan tanaman karet yang memanfaatkan lahan kritis tersebut, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa bibit karet, pupuk NPK dan herbisida kepada empat kelompok tani di dua kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kelompok tani penerima bantuan bibit karet adalah tiga kelompok tani dari kecamatan Loa Kulu, yaitu kelompok tani Datok Tiro, Hidup Baru, dan kelompok Sumber Jaya. Mereka menerima sebanyak 100 ribu bibit karet, 20 ribu kilogram pupuk NPK, dan 1.000 liter herbisida.

Selanjutnya satu kelompok tani dari Kecamatan Muara Badak atas nama kelompok Harapan Kita menerima 50 ribu bibit karet, 10 ribu kilogram pupuk NPK, dan 500 liter herbisida.

Ia melanjutkan, untuk memanfaatkan lahan kritis yang potensial demi pengembangan usaha perkebunan, dengan pemberdayaan masyarakat petani, maka dapat memperluas lapangan kerja berbasis ekonomi kerakyatan, sehingga kegiatan semacam ini harus kontinu.

"Dalam pemberian bantuan bibit, katanya, sebelumnya tim dari Dinas Perkebunan telah melakukan pendataan dan verifikasi lapangan. Pendataan dilakukan terhadap calon pekebun dan calon lahan yang memang harus dilengkapi sebelum bantuan diberikan," tegas Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper