Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Pelabuhan Patimban Masih Bisa Berubah

Kementerian Perhubungan memprediksikan anggaran total yang dibutuhkan untuk membangun Pelabuhan Patimban masih akan berubah sesuai hasil detail engineering design hingga batas akhir antara April 2017 sampai dengan Mei 2017.A
Pelabuhan Patimban/ilustrasi
Pelabuhan Patimban/ilustrasi

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Kementerian Perhubungan memprediksikan anggaran total yang dibutuhkan untuk membangun Pelabuhan Patimban masih akan berubah sesuai hasil detail engineering design hingga batas akhir antara April 2017 sampai dengan Mei 2017. 

Antonius Tonni Budiono Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan menyatakan angka yang sudah ditetapkan dalam bluebook belum fix. 

“Angka yang sudah ditetapkan itu belum fix, masih akan ada perubahan. Kalau nanti dari DED ada perubahan pasti akan dihitung ulang,” ungkap Tonni di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Senin malam (26/9). 

Tonni memprediksi antara April 2017 sampai Mei 2017 kajian penyusunan detail engineering desin (DED) untuk Patimban, serta kajian dengan Jepang selesai. 

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) resmi memasukkan proyek Pelabuhan Patimban ke dalam daftar rencana pinjaman luar negeri jangka menengah atau bluebook dengan nilai pinjaman sebesar US$1,7 miliar. 

Tahap selanjutnya negosiasi antara pemerintah dengan Jepang akan kembali berlanjut, setelah proyek Patimban resmi masuk dalam bluebook. Kemenhub nantinya juga menyiapkan anggaran guna mendukung proyek Pelabuhan Patimban tersebut, misalnya terkait pengadaan lahan dan lain sebagainya. Sayangnya, dia tidak menjelaskan secara detail nilai anggaran itu. 

Meski demikian, lanjutnya, anggaran yang bakal disiapkan Kemenhub itu diluar dari dana pendamping pinjaman. Asal tahu saja, dana pendamping pinjaman untuk proyek Pelabuhan Patimban diproyeksikan sebesar US$595 juta. 

Kemenhub juga akan mulai melakukan kajian bersama dengan Jepang mengenai proyek Pelabuhan Patimban tersebut, baik dari kelaikan proyek, besaran pembiayaan, skema pembayaran dan lain sebagainya. 

Patimban diproyeksikan mulai beroperasi sekitar 3,4 juta TEUs/tahun pada 2021. Kapasitas pelabuhan juga akan dikembangkan menjadi 7,5 juta TEUs sampai 8 juta TEUs/tahun dengan proses pembangunan mencapai fase 3. 

Sejalan dengan itu, pemerintah menambah jumlah proyek Kemenhub di daftar bluebook periode 2015-2019. Nilai tambahan pinjaman luar negeri tersebut sebesar US$3,58 miliar dengan dana pendamping sebesar US$880,75 juta. 

Rincian kegiatan tambahan di Kemenhub itu a.l. Procurement of Track Material and Turn Out Phase IV dengan nilai pinjaman US$126,83 juta. Surabaya Regional Railway Line Phase I US$100 juta. Patimban Stage I senilai US$1,7 miliar. 

Kemudian, Construction of Railway Line for Bitung-Gorontalo-Isimu US$505,47 juta. Construction of Railway Line for Pare-pare—Mamuju US$399,16 juta. Development of Railway Quality Assurance Facility US$461,42 juta. 

Lalu, Development and Improvement of Indonesia Aids to Navigation US$27,40 juta. Procurement of Navigation First Class Vessels US$186.23 juta. Procurement of Navigation Carrier Vessels US$73,73 juta. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper