Bisnis.com, BOGOR- Pengembangan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dinilai sebagai solusi tepat guna menekan angka pengangguran di wilayah penyangga Jakarta.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor Erik Sugada mengatakan pelaku usaha, pemerintah daerah dan masyarakat harus berperan aktif dalam mencetak entrepreneur di sektor UMKM.
"Memang selama ini kami cermati pesatnya pembangunan di Kota Bogor tidak sejalan dengan penyerapan tenaga kerjanya. Oleh karena itu kami memandang melahirkan generasi wirausaha adalah cara solutif," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (28/9/2016).
Dia menuturkan karakteristik Kota Bogor dinilai cocok guna melahirkan para entrepreneur baru seiring daerah tersebut dikenal sebagai kota pariwisata dibandingkan dengan kota industri.
Menurutnya, masyarakat yang belum memeroleh pekerjaan bisa mengembangkan diri menjadi pelaku UMKM di sektor jasa, kuliner atau bidang lainnya yang berkaitan dengan pariwisata Kota Bogor.
Dia mengklaim Kadin Kota Bogor memiliki program pengembangan UMKM dan yang selama ini dilakukan antara lain memfasilitasi sentra-sentar pada pelaku usaha, pelatihan dan fasilitasi perbankan.
"Kami selalu menggali potensi-potensi UMKM yang baru di Bogor, kemudian kami coba orbitkan untuk berkompetisi di pasar yang telah ada," paparnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kota Bogor Anas Rasmana menuturkan hingga semester pertama tahun ini angka pengangguran di Bogor mencapai sekitar 33.000 orang.
Dia memaparkan hingga akhir tahun pihaknya memperkirakan akan bisa menyerap hingga 15% tenaga kerja dari total sekitar 17.000 pencari kerja pada semester pertama tahun ini.
Dengan demikian, pihaknya mendorong warga Kota Bogor yang masih belum memiliki pekerjaan untuk membuka usaha dan berwiraswasta. Pemkot Bogor, sambungnya telah bekerja sama dengan dinas terkait serta pelaku usaha untuk mengembangkan sektor UMKM.
"Serapan tenaga kerja di Bogor tentu berkaitan dengan investasi dan perizinan yang baik. Jadi karena Bogor ini sebagai kota jasa dan pariwisata, kami dukung warga Bogor untuk berwirausaha di sektor UMKM karena nanti produknya bakal banyak diserap," katanya.
Sementara itu, data Pemerintah Kota Depok mencatat jumlah pengangguran pada semester pertama tahun ini mencapai sekitar 80.000 orang atau meningkat dibandingkan pada 2015 yang mencapai 78.000 orang.
Kepala Kadin Kota Depok Miftah Sunandar mengatakan pihaknya saat ini tengah mendata jumlah pelaku UMKM yang ada di Depok untuk dibina dan dikembangkan agar memiliki daya saing tinggi.
"Program saya di Kadin Depok setelah dilantik nanti salah satunya adalah berkomunikasi dengan pelaku UMKM. Apa saja keluhan dan harapan-harapan mereka," ujarnya.
Dia menuturkan sebagai daerah penyangga, Kota Depok tidak sedikit dihuni oleh warga pendatang dari daerah lain sehingga berpotensi adanya persaingan lapangan pekerjaan di kota tersebut.
Dengan demikian, pihaknya menyasar kalangan muda di Depok untuk lebih semangat dalam menciptakan peluang usaha sendiri. "Apalagi Depok ini kan kota niaga jasa. Tentu pelaku UMKM-nya harus lebih banyak," ungkapnya.