Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelola Pelabuhan Tanjung Buton, Bosowa Dapat Dukungan Pemkab Siak

PT Bosowa Corporindo mendapat dukungan dari Kabupaten Siak serta pemerintah pusat untuk pengelolaan Pelabuhan Tanjung Buton, meski Pelindo I (Persero) menyatakan akan mengambil alih pelabuhan tersebut.
Semen Bosowa/Ilustrasi
Semen Bosowa/Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU - PT Bosowa Corporindo mendapat dukungan dari Kabupaten Siak serta pemerintah pusat untuk pengelolaan Pelabuhan Tanjung Buton, meski Pelindo I (Persero) menyatakan akan mengambil alih pelabuhan tersebut.

Salman Dianda Anwar, Penanggung jawab Proyek PT Bosowa Corporindo Riau dan Kepri mengatakan pemerintah siap mendukung karena secara syarat Bosowa Corporindo akan mengelola Kawasan Industri Tanjung Buton.

"Bosowa akan bangun packing dan barching plant, packing plant pupuk urea dan conveyor belt curah kering di KITB. Bosowa juga bekerja sama dengan BUMD yaitu PT KITB dan perusahaan lain," kata Salman, Selasa (27/9/2016).

PT Bosowa Corporindo telah membidik kawasan tersebut semenjak dua tahun yang lalu. Salman mengatakan Bosowa telah menyiapkan sarana penunjang pelabuhan yang akan ditempatkan di Tanjung Buton.

Rencananya, Bosowa Corporindo akan menunjuk anak perusahaan PT Bosowa Bandar Indonesia yang telah memiliki izin Badan Usaha Pelabuhan semenjak 2012. Bosowa akan bekerja sama dengan BUMD PT Samudra Siak yang mengantongi BUP semenjak 2013.

Bosowa dan BUMD telah mendatangani Memorandum Of Understanding di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan beberapa menteri di Siak, belum lama ini.

Salman menilai lokasi pelabuhan Tanjung Buton lebih dekat dengan perairan internasional dan dinilai lebih aman secara topografis. Bosowa mempunyai keunggulan karena Bosowa tidak memerlukan waktu yang lama untuk berinvestasi mempersiapkan sarana penunjang pelabuhan.

Pelabuhan Tanjung Buton dapat menampung CPO dari Pelabuhan Dumai yang telah melebihi kapasitas (overcapacity) setiap tahunnya. “Kami mendapatkan data bahwa Pelabuhan Dumai mengalami overcapacity mencapai 2,6 juta ton per tahun,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper