Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANGUN KOTA PINTAR KOTA PINTAR: Mencoba Tumbuh Lewat Inovasi

Keberadaan kota pintar (smart city) tak hanya identik dengan pemanfaatan teknologi, tetapi juga inovasi dan ilmu pengetahuan. Mulai beralihnya ekonomi dunia dari berbasis industri sumber daya alam menjadi berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi bukti bahwa inovasi dan teknologi memainkan fungsi penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi./.Antara
Ilustrasi./.Antara

Bisnis.com, JAKARTA- Keberadaan kota pintar (smart city) tak hanya identik dengan pemanfaatan teknologi, tetapi juga inovasi dan ilmu pengetahuan. Mulai beralihnya ekonomi dunia dari berbasis industri sumber daya alam menjadi berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan menjadi bukti bahwa inovasi dan teknologi memainkan fungsi penting dalam pertumbuhan ekonomi.

Kunci utama pertumbuhan berkelanjutan ekonomi kreatif adalah kemampuan inovasi yang menghubungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan budaya dan lingkungan. Untuk meningkatkan kemampuan inovasi, sangat penting untuk membangun jaringan kerja sama antara aktor inovasi yang berbeda di akademisi, lembaga penelitian, industri, pemerintah dan masyarakat sipil.

Faktanya, membangun jaringan kerja sama antara akademisi dengan pemangku kepentingan atau pelaku bisnis tidak mudah. Indonesia memiliki segudang ilmuwan berpotensi di bidangnya, tetapi seringkali hasil pengetahuan tersebut tidak memiliki konektifitas ke dunia luar sehingga manfaatnya tidak bisa dirasakan oleh masyarakat luas.

Pemerintah Kota Tangerang, sebagai salah satu kota penyangga Provinsi DKI Jakarta, berusaha meminimalisasi jarak antara kaum cendekiawan dengan pemangku kepentingan dan pelaku bisnis. Salah satu upayanya yakni rencana pembangunan Science Techno Park (STP) yang bekerjasama dengan Kota Daejeon, Korea Selatan.

Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengungkapkan kerja sama ini dilakukan untuk melibatkan universitas yang berbasis teknologi dalam membangun inovasi daerah. Tak cukup dengan akademisi, dirinya juga menargetkan adanya investor yang akan terlibat dalam kerja sama ini.

“Kami ingin universitas terlibat langsung dalam membangun sistem inovasi daerah. Selama ini, universitas berjalan sendiri dalam penelitian, pemerintah juga berjalan sendiri dalam mengembangkan teknologi. Untuk itu, dengan adanya MoU ini, kami akan melibatkan pihak kampus untuk terjun langsung membangun sistem inovasi daerah,” tegasnya.

Dalam jangka panjang, pemkot akan membangun gedung inovasi yang akan melibatkan pelaku Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) sehingga mereka bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kapasitas usahanya.

Pemanfaataan ilmu pengetahuan juga ditunjukkan dengan kerja sama Pemkot Tangsel dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dalam hal pemanfaatan tenaga nuklir.

Kerja sama ini lebih banyak ditujukan dalam hal pemanfaatan nuklir di bidang kesehatan dan pertanian sebagaimana diketahui, nuklir bisa digunakan untuk berbagai hal, misalnya mengobati penyakit atau pengembangan padi dengan varietas nuklir.

“Saya berharap, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan dan Badan Lingkungan Hidup Daerah segera mengimplementasikan pemanfaatan tenaga nuklir ini," tutur Airin.

Tak hanya itu, Dinas Pertanian juga diharapkan mampu mengembangkan padi yang dikembangkan dengan varietas nuklir sedangkan Dinas Koperasi dan UKM mampu menyiapkan kerjasama dalam bidang pengawetan makanan.

INVESTASI

Dari segi investasi, keberadaaan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa dijadikan sektor alternatif, selain sektor prioritas lainnya misalnya properti, perdagangan, dan jasa.

Hal tersebut ditunjukkan dengan upaya revitalisasi dan optimalisasi Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang berada di kawasan Tangsel. Bahkan, guna mendukung hilirisasi dan komersialisasi riset, pemkot telah membuka zona bisnis teknologi di Puspiptek.

“Ibarat kata, ini masih embrionya. Pengembangannya bakal mengarah ke produk yang berbasis teknologi. Itu juga sejalan dengan sektor perdagangan yang selama ini menjadi primadona investasi di Tangsel,” ucap Kepala Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Tangsel Oting Ruhiyat.

Dengan adanya zona bisnis teknologi ini, dirinya mengharapkan perusahaan berskala besar dapat memanfaatkannya sebagai lokasi research & development (R&D) sehingga Puspiptek dapat menjadi model science and technology park (STP).

Menurutnya, pemkot tidak bisa lagi mengharapkan sektor properti sebagai penyokong investasi di Tangsel seiring dengan ketersediaan lahan kosong yang semakin terbatas.

Mengacu pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMT) Banten, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Tangsel melesat menjadi US$64,5 juta pada kuartal II/2016 dari sebelumnya US$ 810.000 (yoy).

Selain nilai investasi yang mengalami pertumbuhan pesat, jumlah proyek PMA di kawasan ini juga tercatat meningkat dari 20 proyek pada kuartal II/2015 menjadi 80 proyek sepanjang April-Juni 2016.

Oting mengakui investasi di Tangsel mayoritas berasal dari PMDN dengan sebaran sektor antara lain properti, perdagangan, dan jasa. Khusus PMA, dirinya menjelaskan sektor yang lebih diminati adalah perdagangan.

Pada tahun ini, KPMD Tangsel sendiri membidik kenaikan investasi hingga 15% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Kota Tangsel sebesar 8,4% pada tahun ini.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper