Bisnis.com, BANDUNG - Pengembangan sapi potong di Jawa Barat (Jabar) masih terus dipacu mengingat kontribusi bagi daerah itu belum tercukupi sehingga masih mengandalkan impor dari daerah lain.
Kepala Dinas Peternakan Jabar Dody Firman Nugraha mengatakan kontribusi sapi potong di tingkat peternak hanya mencapai 30% untuk kebutuhan masyarakat di Jabar. Untuk menyiasati kebutuhan, pihaknya mendatangkan sapi lokal dari Jatim, Jateng, serta Nusa Tenggara Barat (NTB)
"Ini memang jalan tengah untuk memenuhi kebutuhan sapi potong di Jabar yang setiap tahun mencapai 500.000 ekor," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (16/9/2016).
Dia mengatakan, sebenarnya potensi pengembangan usaha sapi potong di Jabar masih terbuka lebar, terlebih sentra peternakan cukup tersebar di beberapa daerah. Akan tetapi, perilaku peternak yang hanya memelihara sapi potong 2-3 ekor membuat swasembada sulit terwujud.
Kendati demikian, ujar dia, saat ini pihaknya terus memacu pengembangan sapi asli Jabar yakni jenis pasundan. Kendati membutuhkan waktu yang cukup lama namun secara perlahan populasi akan mengalami peningkatan.
"Saya dan tim mendukung pengembangan sapi lokal sekalipun katakanlah menyesuaikan dengan anggaran program itu. Kita melaksankan perbanyakan dan memacu populasi dengan pemurnian genetik lokal sapi pasundan, " ujarnya.
Saat ini jumlah populasi sapi pasundan di Jabar mencapai 50.000 ekor, yang diharapkan terus mengalami peningkatan 3% per tahun.
Di samping pengembangan sapi pasundan Disnak pun memacu peningkatan populasi sapi dari daerah lain melalui inseminasi buatan. Pihaknya setiap tahun menyediakan 50 ekor bibit untuk dipasok ke balai guna melakukan inseminasi buatan.
"Minimal kita ada upaya untuk penambahan populasi sapi potong kendati harus jenis yang dari luar Jabar," katanya.