Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CHINA-ASEAN EXPO 2016: RI Inginkan Perdagangan Seimbang

Kementerian Perdagangan menginginkankan adanya keseimbangan perdagangan antara China dan Indonesia, setelah mengalami defisit dalam lima tahun terakhir.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI Arlinda bertemu dengan Li Bin, Vice Chairman of the CPPCC (Chinese Peoples Political Consultative Conference) Guangxi. Pertemuan tersebut dalam rangkaian China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan China-ASEAN Business & Invesment Summit (CABIS) ke-13. Dua perhelatan itu diselenggarakan di Nanning, yang merupakan ibu kota provinsi Guangxi, China, pada 11-14 September 2016. /Linda T. Silitonga
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI Arlinda bertemu dengan Li Bin, Vice Chairman of the CPPCC (Chinese Peoples Political Consultative Conference) Guangxi. Pertemuan tersebut dalam rangkaian China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan China-ASEAN Business & Invesment Summit (CABIS) ke-13. Dua perhelatan itu diselenggarakan di Nanning, yang merupakan ibu kota provinsi Guangxi, China, pada 11-14 September 2016. /Linda T. Silitonga

Bisnis.com, GUANGXI - Kementerian Perdagangan menginginkankan adanya keseimbangan perdagangan antara China dan Indonesia, setelah mengalami defisit dalam lima tahun terakhir.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI, Arlinda mengatakan apalagi selama ini China menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedua  produk Indonesia, setelah Amerika Serikat. Dari total ekspor, ujarnya sebanyak 15% produk Indonesia dikirim ke China.

“Dalam perdagangan, defisit lebih banyak di Indonesia. Surplus di China. Dalam hubungan kerja sama Indonesia dengan China harus ada balance antara dua negara. Itu dituang dalam perjanjian bilateral Indonesia dan China,” kata Arlinda hari ini di Nanning, China, Guangxi, Senin (12/9/2016).

Arlinda menyampaikan kondisi perdagangan tersebut saat bertemu dengan Li Bin, Vice Chairman of the CPPCC (Chinese People’s Political Consultative Conference) Guangxi.

Pertemuan tersebut dalam rangkaian acara China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan China-ASEAN Business & Invesment Summit (CABIS) ke-13. Dua perhelatan itu diselenggarakan di Nanning, yang merupakan ibukota provinsi Guangxi, China pada 11-14 September 2016.

CAEXPO dan CABIS diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan China dan Kemendag sepuluh negara lainnya di Asia Tenggara.

Dalam kesempatan tersebut, Arlinda mengingatkan kembali isi perjanjian CAFTA Free Trade Area. “Jika salah satu negara defisit, negara lain harus membantu perdagangan. Sekarang kami dari Indonesia berusaha keras untuk bisa menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara,” kata Arlinda dalam pertemuan RI-China tersebut.

Indonesia, tambahnya, mendukung kerja sama dua negara, dan mengharapkan di masa mendatang baik China dan Indonesia saling menyokong dalam bentuk investasi, dan perdagangan.

Dalam kesempatan tersebut, Arlinda menyampaikan sejumlah produk unggulan Indonesia. Yaitu antara lain minyak sawit, 32 jenis kopi, kakao, karet, timah, nikel, batu bara, tembaga, emas yang tersebar di sejumlah pulau di Indonesia.

Arlinda dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan kepada pemerintah China, jika Indonesia saat ini memiliki regulasi yang dibuat dalam rangka menarik investasi asing
“Kami menyadari China merupakan salah satu partner terbesar Indonesia dalam perdagangan

EKSPOR MENURUN

Dalam pertemuan dengan Li Bin, Arlinda memerinci data perdagangan bilateral antara Indonesia dengan China. Total perdagangan RI-China pada semester I/2016 mencapai US$21 miliar atau mengalami penurunan 1,6% dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Karena itu pemerintah Indonesia ingin meningkatkan lebih banyak lagi ekspor ke negara China,” kata Arlinda. Pemerintah Indonesia, ujarnya, akan menyusun strategi untuk mendorong peningkatan ekspor  baik ke China dan negara luar China.

Dalam pertemuan tersebut, Li Bin, Vice Chairman of the CPPCC (Chinese People’s Political Consultative Conference Guangxi menggarisbawahi terkait informasi komoditas unggulan Indonesia.

Dalam kesempatan itu pula, Li Bin mengemukakan menjadi momentum baik saat ini untuk menigkatkan kerja sama wisata, di samping perdagangan antara Indonesia dengan Guangxi.

Sementara itu masyarakat di Guangxi selama ini, ujarnya,  juga telah melakukan perjalan wisata ke Indonesia, khusunya ke Bali. “Banyak tempat wisata populer di Guangxi,” kata Li Bin.

Sementara itu dalam acara pembukaan CAEXPO dan CABIS ke-13, pemerintah China menyampaikan upaya berkesinambungan untuk meningkatkan kemitraan yang menguntungkan dalam kerja sama antara Tiongkok dengan negara di Asia Tenggara.

“Sudah terjalin hubungan antara China dan ASEAN selama 25 tahun. Kerja sama yang (memperhatikan) kepentingan kedua belah pihak, dan memperkuat kerja sama untuk meningkatkan pembangunan,” kata Zhang Gaoli, Vice Premier of The State Council of China, saat pembukaan China-ASEAN EXPO (CAEXPO) & China-ASEAN Business & Investment Summit (CABIS) ke-13 di Nanning International Convention & Exhibiton Center (NICEC) di Nanning, Guangxi, Minggu (11/9/2016).

Dia mengatakan dalam kemitraan selama 25 tahun, tercipta kerja saham yang saling terbuka dan toleransi, serta saling menguntungkan antara China dan ASEAN.
Dikemukakan selama total perdagangan kedua kawasan terus mengalami peningkatan.

Jika volume bilateral perdagangan antara China dan ASEAN pada tahun 1991 sebesar US$7,96 miliar, maka pada tahun 2015 meningkat 58 kali lipat menjadi UD$472,06 miliar. Ini dinilai sebagai hasil kerja sama dagang skala besar.

Dalam kurun waktu kemitraan tersebut, China juga telah melakukan sejumlah investasi di negara ASEAN, seperti proyek kereta api, membangun jembatan, pelabuhan, jalan, pembangkit listrik.

 

Neraca Perdagangan RI-China (US$ miliar)

 

 Perdagangan

2011

2015

Ekspor

22,9

15,0

Impor

26,2

29,4

 

 Sumber: Kemendag, 2016


Neraca Perdagangan Semester I 2016

Keterangan

US$ miliar

Kenaikan dari Semester I/2015 (%)

Total

21,9

-1,66%

Ekspor

6,9

-7,17%

Impor

14,9

+1,14%

 Sumber: Kemendag, 2016

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Linda Tangdialla
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper