Bisnis.com, BOGOR- Sekretaris Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) Awang Maharijaya mengatakan beras analog yang dikembangkan kampusnya memerlukan promosi yang masif agar bisa diterima lebih luas di masyarakat.
Menurutnya, selama ini pamor beras analog cukup dikenal dan dikonsumsi masyarakat yang tertarik dengan produksi hasil teknologi yang dikembangkan IPB itu.
"Memang konsumen beras analog ini terbatas, jadi hanya segelintir orang yang mengkonsumsinya," ujar dia kepada Bisnis.com, Kamis (8/9/2016).
Beras analog adalah hasil produksi teknologi IPB yang dibuat dari bahan pangan selain beras antara lain jagung, ubi dan aneka pangan lainnya. Pembuatannya sedemikian rupa dibuat mirip seperti beras pada umumnya.
Saat ini beras analog hanya dipasarkan di tempat-tempat tertentu atau melalui direct selling kepada konsumen yang tertarik dengan program diversifikasi pangan.
"Tapi setiap teknologi yang baru kan biasa, awalnya memang tidak dikenal, tapi ke depan pasti beras analog akan punya nasibnya sendiri, pasti dikenal lebih luas," ujarnya.
Beras Analog Butuh Promosi Lebih Luas
Sekretaris Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) Awang Maharijaya mengatakan beras analog yang dikembangkan kampusnya memerlukan promosi yang masif agar bisa diterima lebih luas di masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
11 jam yang lalu
Sederet Saran dari Ekonom untuk Lompatan Pertumbuhan Ekonomi RI
14 jam yang lalu