Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan program penggunaan pupuk berimbang yang diperkenalkan oleh perseroan telah meningkatkan produktivitas hasil pertanian dari 5,8 ton menjadi 6,6 ton per hektare.
Program yang oleh perusahaan dinamakan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) itu telah dirintis sejak 2011.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Koeshartono mengatakan perusahaan telah mengelola 1,38 juta ha untuk program GP3K yang dijalankan oleh tiap anak perusahaan.
"Dari luas lahan itu, 77% di antaranya telah ditanami dan 64% telah dipanen," katanya dalam siaran pers tentang kegiatan Panen Raya GP3K di Desa Karang Rejo, Metro Utara, Lampung, Selasa (6/9/2016).
Adapun di Kota Metro, luas sentra persawahan yang ikut dalam program itu mencakup 105,5 ha yang ditanami padi ciherang. Koeshartono menyebut saat ini sudah 12 desa di Kota Metro yang bergabung dalam GP3K dengan jumlah peserta sebanyak 289 petani.
“Kami berharap adanya peningkatan hasil panen dalam program ini akan memicu kelompok tani lainnya tertarik menjadi peserta GP3K,” ujar Koeshartono.
Pupuk Berimbang Diklaim Kerek Produktivitas Pertanian
PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan program penggunaan pupuk berimbang yang diperkenalkan oleh perseroan telah meningkatkan produktivitas hasil pertanian dari 5,8 ton menjadi 6,6 ton per hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
