Bisnis.com, JAKARTA – Merespons kebijakan pemerintah yang memangkas anggaran Kementerian Pertanian hingga Rp23,9 triliun untuk 2017 mendatang, Komisi IV DPR RI meminta kementerian itu mengatur siasat untuk tetap dapat mengejar target swasembada sapi.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menyampaikan, Kementan perlu menyusun langkah-langkah prioritas sehingga target-target strategis tetap dapat dicapai.
Menurutnya, beberapa kebijakan peternakan yang belum mampu dilaksanakan secara optimal sebaiknya ditunda pelaksanaannya, seperti sentra peternakan rakyat (SPR) yang sempat menjadi program tombak Otoritas Peternakan.
“Menurut kami itu belum penting. Yang patut dicatat adalah penurunan populasi yang sangat besar bahkan sudah turun 3 juta ekor dari 2013. Harus ada strategi baru untuk tingkatkan populasi, seperti meningkatkan kuantum inseminasi buatan,” jelas Herman di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Dikatakan, Komisi IV mengusulkan agar anggaran untuk SPR dianggarkan untuk penambahan sapi indukan, mengingat peran sapi betina sangat krusial demi mengakselerasi swasembada yang ditargetkan Presiden Joko Widodo pada 2026 mendatang.
Sebagai catatan, Kementan mendapatkan pagu anggaran Rp27,9 pada tahun ini dan APBN kementerian itu sempat meroket Rp32,8 triliun pada 2015 lalu.
Tanpa penambahan sapi indukan secara konsisten, Herman mengatakan akan sulit melepas ketergantungan pada impor sapi dan daging karena pertumbuhan populasi tidak dapat mengimbangi pertumbuhan konsumsi.
Dalam pemaparannya di Komisi IV DPR, Senin (5/9/2016) Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan Kementan menargetkan pengadaan sapi indukan sebanyak 2.500 ekor untuk 2017. Angka itu hanya 10% dari target pengadaan sapi indukan tahun ini yaitu 25.000 ekor.
